OPEC Pangkas Proyeksi Permintaan Minyak Dunia

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
13 November 2018 19:46
OPEC pangkas proyeksi permintaan minyak dunia
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger
Paris, CNBC Indonesia- Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries / OPEC) pada Selasa (13/11/2018) memangkas proyeksi permintaan minyak global untuk tahun ini dan tahun depan.

Hal ini terjadi karena raja Arab Saudi mencoba memangkas produksi untuk mendorong harga di pasar yang melemah.



Dalam laporan bulanan terakhir yang mencakup Oktober, OPEC mengatakan permintaan diperkirakan akan meningkat 1,5 juta barel per hari (mbd) tahun ini, turun 40.000 mbd dari perkiraan sebelumnya, dengan total 98,79 mbd per hari.

Kartel mengatakan ini mencerminkan permintaan yang lebih rendah di Timur Tengah dan pada tingkat yang lebih rendah di China.

Untuk 2019, permintaan mungkin meningkat sebesar 1,29 mbd hingga 100,08 mbd. Berkurang sekitar 70,000 mbd dari laporan September.

Di sisi pasokan, Ia mengatakan negara-negara non-OPEC cenderung meningkatkan output, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

"Meskipun pasar minyak telah mencapai keseimbangan sekarang, perkiraan untuk 2019 untuk pertumbuhan pasokan non-OPEC menunjukkan volume yang lebih tinggi melampaui ekspansi dalam permintaan minyak dunia. Ini menyebabkan pelebaran kelebihan pasokan di pasar," kata OPEC.

"Revisi baru-baru ini yang menurunkan ramalan pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian terkait menegaskan tekanan. Muncul pada permintaan minyak yang diamati dalam beberapa bulan terakhir," tambahnya.

Sementara Presiden AS Donald Trump telah menekan OPEC untuk memproduksi lebih banyak minyak dalam rangka mengimbangi dampak sanksi terhadap Iran. Arab Saudi telah mencoba untuk meningkatkan harga dengan memotong produksi, terutama di bawah persetujuan 2016 yang sukses, di mana Rusia termasuk didalamnya.

Namun, harga baru-baru ini berada di bawah tekanan baru. Pada Senin Riyadh mendesak produsen untuk memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari, yang akan mencapai 500.000 barel.
(gus) Next Article Harga Minyak Melonjak Usai OPEC+ Pangkas Produksi Minyak 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular