Harga Minyak

Trump: Raja Salman Setuju Naikkan Produksi 2 juta Barel/Hari

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
01 July 2018 13:08
Dia mengatakan peningkatan produksi bertujuan untuk mengimbangi produksi dari Iran dan Venezuela.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kalau Raja Salman, telah setuju dengan adanya peningkatan produksi minyak dari Arab Saudi pada kisaran hingga 2 juta barel per hari.

Hal itu dia sampaikan melalui akun Twitter miliknya pada Sabtu (30/6/2018) waktu setempat. Dia mengatakan peningkatan produksi bertujuan untuk mengimbangi produksi dari Iran dan Venezuela.

Kepada Reuters, seorang sumber dari industri minyak mengatakan negara pengekspor minyak terbesar dunia berencana memproduksi sebanyak 11 juta barel minyak per hari (bpd) pada Juli mendatang. Hal itu menyusul keputusan OPEC yang setuju dengan Rusia serta produsen minyak lainnya untuk meningkatkan produksi sekitar 1 juta barel per hari. .

"Saya baru bicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi dan menjelaskan kepadanya karena kekacauan & disfungsi di Iran dan Venezuela, saya meminta Arab Saudi meningkatkan produksi minyak, mungkin hingga 2 juta barel, untuk membuat perbedaan (...) Dia telah setuju!" ujar Trump dalam kicauannya di Twitter.

Dalam sambungan telepon, Raja Salman dan Trump bicara tentang perlunya menjaga stabilitas pasar minyak dan upaya negara-negara penghasil minyak untuk mengkompensasi potensi pengurangan. Namun memang, pernyataan itu tidak menyebutkan niat apa pun oleh Arab Saudi untuk meningkatkan produksi hingga 2 juta barel per hari.

Sebagai informasi, The Trump Administration mendorong negara lain untuk memotong semua impor minyak Iran dari November. Itu dilakukan Amerika Serikat memberlakukan sebagai sanksi terhadap Teheran, di mana sebelumnya terlebih dulu Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam negara besar. Dia menilai perjanjian itu "cacat".

Pejabat AS menekan sekutu di Eropa, Asia dan Timur Tengah untuk mematuhi sanksi yang bertujuan menekan Iran menghentikan program nuklirnya.

Pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan pekan ini Amerika Serikat siap untuk bekerja dengan negara-negara lain, untuk membantu mengurangi impor minyak Iran. Namun, analis menilai produsen OPEC mungkin tidak dapat sepenuhnya memasok pasar, jika memang minyak Iran dipotong dari pasar.
(hps) Next Article Harga Minyak Terjun Bebas, Respons Pertemuan Saudi-Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular