Harga Minyak Mentah Melesat 1%, Diramal Bisa Sampai ke US$100

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 February 2023 07:15
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melesat hingga 1% di awal pekan karena optimisme konsumsi dari importir terbesar China.

Menurut data Refinitiv pada perdagangan Senin (20/2/2023) harga minyak mentah jenis Brent tercatat US$84,07 per barel, naik 1,3%. Sedangkan jenis West Texas Intemediate (WTI) naik 1,1% menjadi US$77,19 per barel.

Analis memperkirakan impor minyak China akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2023 karena meningkatnya permintaan bahan bakar transportasi dan kilang baru mulai beroperasi.

"Optimisme di sekitar China hari ini mungkin bertanggung jawab atas kenaikan yang kita lihat pada minyak mentah, yang akan sangat masuk akal mengingat itu adalah importir terbesar dunia dan diharapkan pulih dengan kuat dari transisi COVID," kata Craig Erlam, analis pasar senior. di OANDA di London.

Menteri perdagangan China telah bertemu dengan penyuling minyak independen untuk membahas kesepakatan mereka dengan Rusia, kata lima sumber yang mengetahui masalah tersebut, impor yang telah menyelamatkan pembeli China miliaran dolar.

"Pemerintah ingin memahami berapa banyak penyuling independen yang mungkin dapat membeli dan keinginan sebenarnya mereka untuk impor semacam itu," kata salah satu sumber yang mengetahui langsung diskusi tersebut.

China, bersama dengan India, telah menjadi pembeli utama minyak mentah Rusia menyusul embargo Uni Eropa.

Di India, importir minyak terbesar ketiga dunia, impor minyak mentah naik ke level tertinggi enam bulan pada Januari.

Rusia berencana memotong produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari, atau sekitar 5% dari produksi, pada bulan Maret setelah Barat memberlakukan batasan harga pada minyak dan produk minyak Rusia.

Pada saat yang sama, kekurangan pasokan minyak di masa depan kemungkinan akan mendorong harga menuju $100 per barel, menurut catatan Goldman Sachs.

Harga akan bergerak lebih tinggi "karena pasar berputar kembali ke defisit dengan kurangnya investasi, kendala minyak serpih dan disiplin OPEC memastikan pasokan tidak memenuhi permintaan," tulis mereka.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Artikel Selanjutnya

Breaking News: Harga Minyak Mentah Terbang 3%!


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading