
Harga Minyak Tembus Level Tertinggi dalam Dua Pekan

Jakarta, CNBCÂ Indonesia- Harga minyak dunia melonjak dalam perdagangan Jumat dini hari (21/3/2025), didorong oleh sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran serta penurunan stok bensin di Negeri Paman Sam. Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing ditutup di level tertinggi dalam dua pekan terakhir.
Mengacu pada refinitiv, harga minyak Brent ditutup di US$72,25 per barel, naik dari US$72,00 pada hari sebelumnya. Sementara itu, WTI menguat ke US$68,37 per barel dari US$68,26.
Kenaikan harga ini terjadi setelah AS mengumumkan sanksi baru yang menargetkan perusahaan dan kapal yang memasok minyak Iran, termasuk ke kilang independen di China yang dikenal sebagai "Teapot refinery." Kilang ini merupakan salah satu pembeli utama minyak mentah Iran, yang sebelumnya mendapat keuntungan dari diskon besar akibat sanksi Barat.
Selain itu, laporan dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) turut memperkuat reli harga minyak. Data EIA menunjukkan bahwa meskipun pasokan minyak mentah AS meningkat lebih tinggi dari ekspektasi, stok bensin justru turun 0,5 juta barel dalam sepekan terakhir. Penurunan ini mengindikasikan permintaan bahan bakar yang masih kuat di tengah ketatnya pasar.
Dengan kombinasi sanksi terhadap Iran dan data pasokan AS yang mendukung, harga minyak berpotensi tetap menguat dalam waktu dekat, terutama jika ketegangan geopolitik terus meningkat.
CNBCÂ Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Bawa Kabar Mengejutkan dari Ukraina-Rusia, Harga Minyak Merosot