
Penjualan Ritel Melesat, Bursa Singapura Malah Anjlok 1,3%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 November 2018 08:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Strait Times dibuka anjlok 1,31% ke level 3.027,91 pada perdagangan hari ini. Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 25 mencatatkan pelemahan harga, 3 saham ditransaksikan menguat, sementara 2 saham tak mencatatkan perubahan harga.
Sejatinya, rilis data ekonomi yang ada cukup suportif bagi bursa saham Negeri Singa. Kemarin (12/11/2018), pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode September 2018 diumumkan sebesar 1,9% YoY, mengalahkan capaian bulan Agustus yakni kontraksi sebesar 0,4% YoY.
Dolar Singapura yang masih berada dalam tekanan membuat indeks Strait Times tak bisa menguat. Dalam 4 hari perdagangan terakhir, dolar Singapura terus membukukan pelemahan melawan dolar AS. Pada pagi ini, dolar Singapura melemah 0,01% melawan dolar AS di pasar spot ke level SGD 1,3843.
Dolar AS mendapatkan suntikan tenaga dari perkembangan mengenai Brexit yang tak positif, serta prospek kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve pada bulan Desember.
Ketika pelemahan dolar Singapura terus terjadi, dikhawatirkan perekonomian akan menjadi terganggu.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Singapura Mengawali 2019 dari Zona Hijau
Sejatinya, rilis data ekonomi yang ada cukup suportif bagi bursa saham Negeri Singa. Kemarin (12/11/2018), pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode September 2018 diumumkan sebesar 1,9% YoY, mengalahkan capaian bulan Agustus yakni kontraksi sebesar 0,4% YoY.
Dolar Singapura yang masih berada dalam tekanan membuat indeks Strait Times tak bisa menguat. Dalam 4 hari perdagangan terakhir, dolar Singapura terus membukukan pelemahan melawan dolar AS. Pada pagi ini, dolar Singapura melemah 0,01% melawan dolar AS di pasar spot ke level SGD 1,3843.
Dolar AS mendapatkan suntikan tenaga dari perkembangan mengenai Brexit yang tak positif, serta prospek kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve pada bulan Desember.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Singapura Mengawali 2019 dari Zona Hijau
Most Popular