
IMF Ramal Ekonomi Dunia Melambat, Straits Times Terkoreksi
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 January 2019 08:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan pagi ini bergerak di zona merah merespons proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) terkait pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan melambat tahun ini.
Indeks Straits Times terpantau terkoreksi 0,47% atau kehilangan 14,85 poin ke level 3.177,86. Saham-saham perusahaan besar seperti DBS turun 0,69%, OCBC Bank turun 1,22%, dan UOB terkoreksi 0,14%.
Proyeksi ekonomi terbaru dari IMF menyebutkan ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019, lebih lambat dibandingkan proyeksi yang dibuat Oktober 2018 yaitu 3,7%.
"Setelah 2 tahun ekspansi yang solid, ekonomi dunia akan tumbuh lebih lambat dan risiko meningkat. Apakah ancaman resesi sudah dekat? Tidak, tetapi risiko perlambatan jelas menjadi lebih besar," kata Christine Lagarde dalam konferensi pers di sela pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, mengutip Reuters.
Proyeksi IMF ini membuat pelaku pasar kurang bergairah dan cenderung keder dengan situasi tersebut. Dibayangi risiko perlambatan ekonomi global, investor memilih bermain aman. Tentu bukan kondisi yang ideal bagi pasar keuangan negara berkembang di Asia.
(hps/hps) Next Article Bursa Singapura Mengawali 2019 dari Zona Hijau
Indeks Straits Times terpantau terkoreksi 0,47% atau kehilangan 14,85 poin ke level 3.177,86. Saham-saham perusahaan besar seperti DBS turun 0,69%, OCBC Bank turun 1,22%, dan UOB terkoreksi 0,14%.
Proyeksi ekonomi terbaru dari IMF menyebutkan ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019, lebih lambat dibandingkan proyeksi yang dibuat Oktober 2018 yaitu 3,7%.
Proyeksi IMF ini membuat pelaku pasar kurang bergairah dan cenderung keder dengan situasi tersebut. Dibayangi risiko perlambatan ekonomi global, investor memilih bermain aman. Tentu bukan kondisi yang ideal bagi pasar keuangan negara berkembang di Asia.
(hps/hps) Next Article Bursa Singapura Mengawali 2019 dari Zona Hijau
Most Popular