Perundingan AS-China Tak Positif, Bursa Saham Asia Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 November 2018 09:15
Bursa saham utama kawasan Asia dibuka di zona merah untuk mengawali pekan ini.
Foto: Ilustrasi Bursa Hong Kong (REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka di zona merah untuk mengawali pekan ini: indeks Nikkei turun 0,58%, indeks Shanghai turun 0,22%, indeks Hang Seng turun 0,1%, indeks Strait Times turun 0,57%, dan indeks Kospi turun 0,97%.

Kisruh perang dagang AS-China yang masih jauh dari kata usai membuat pelaku pasar enggan menyentuh saham-saham di Benua Kuning. Menjelang akhir pekan lalu, AS dan China menggelar dialog tingkat tinggi terkait diplomasi dan pertahanan di Washington.

Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Jim Mattis, sementara delegasi China dipimpin oleh anggota politburo Yang Jiechi dan Menteri Pertahanan Wei Fenghe.

Namun, pertemuan yang sempat tertunda ini gagal untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan diplomasi dan pertahanan yang selama ini menghinggapi hubungan kedua negara, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Dalam pertemuan ini, Pompeo dan Mattis mengingatkan adanya kekhawtiran mengenai upaya-upaya China untuk memiliki pengaruh di perbatasan-perbatasannya. Keduanya juga mengungkapkan kekhawatiran terkait kepatuhan China dalam memenuhi kewajiban internasional serta komitmen dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan beragama di Xinjiang Uygur, sebuah wilayah otonom di Barat Laut China.

Perselisihan kedua negara juga nampak jelas dalam konferensi pers terkait dengan permasalahaan Laut China Selatan, dimana AS dan China menyuarakan pandangan yang berbeda terkait freedom of navigation and militarisation.

Sebelumnya, China mengatakan pada bulan lalu bahwa kedua pihak pada dasarnya sudah setuju untuk menggelar perundingan pada bulan Oktober namun ditunda seiring dengan permintaan Washington. Tensi yang memanas terkait dengan perdagangan, Taiwan, dan Laut China Selatan melandasi diambilnya keputusan tersebut oleh AS.

Dengan pertemuan diplomasi dan pertahanan yang tak membuahkan hasil positif, pelaku pasar pun menganggapi skeptis rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan ini di sela-sela KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina. Dalam pertemuan ini, kedua pimpinan negara akan membahas isu-isu perdagangan.

Pada hari ini pukul 12:00 WIB, data pertumbuhan penjualan barang-barang ritel Singapura periode September 2018 akan diumumkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular