
Harga Batu Bara Global Naik, AUD Balik Tekan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
08 November 2018 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah mulai melemah di hadapan dolar Australia siang ini. Seperti halnya di hadapan dolar Singapura, tren pelemahan terjadi setelah menguat selama 3 hari beruntun. Kenaikan harga batu bara global disinyalir jadi salah satu faktor yang menyebabkan pelemahan tersebut.
Pada Kamis (8/11/2018) pukul 12:24 WIB, A$S 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.607,69. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Harga batu bara Newcastle kontrak acuan naik 1,88% ke US$ 105,45 Metrik Ton (MT) pada penutupan perdagangan hari Rabu (7/11/2018). Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan diantaranya permintaan impor dari beberapa negara, seperti China dan Jepang yang naik.
Sepanjang pekan lalu, impor batu bara Negeri Panda tercatat sebesar 3,89 juta ton, atau naik 100.000 ton dari pekan sebelumnya. Tidak hanya China, importir utama lainnya Jepang juga membukukan volume impor sebesar 3,8 juta ton pada pekan lalu, naik 170.000 ton dari pekan sebelumnya.
Seiring kuatnya permintaan 2 negara importir utama itu, volume ekspor batu bara Australia dari pelabuhan Newcastle juga tercatat sebesar 3,83 juta ton pada pekan lalu, naik 150.000 ton dari pekan sebelumnya. Kenaikan ekspor mendorong aliran devisa yang masuk ke Negeri Kangguru semakin deras, sehingga jadi pijakan utama bagi dolar Australia untuk menguat.
Pada Kamis (8/11/2018) pukul 12:24 WIB, A$S 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.607,69. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sepanjang pekan lalu, impor batu bara Negeri Panda tercatat sebesar 3,89 juta ton, atau naik 100.000 ton dari pekan sebelumnya. Tidak hanya China, importir utama lainnya Jepang juga membukukan volume impor sebesar 3,8 juta ton pada pekan lalu, naik 170.000 ton dari pekan sebelumnya.
Seiring kuatnya permintaan 2 negara importir utama itu, volume ekspor batu bara Australia dari pelabuhan Newcastle juga tercatat sebesar 3,83 juta ton pada pekan lalu, naik 150.000 ton dari pekan sebelumnya. Kenaikan ekspor mendorong aliran devisa yang masuk ke Negeri Kangguru semakin deras, sehingga jadi pijakan utama bagi dolar Australia untuk menguat.
Sementara itu, penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Australia turun di bawah Rp 11.000/AUD. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 12:24 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.407,00 | Rp 10.784,00 |
Bank BNI | Rp 10.483,00 | Rp 10.773,00 |
Bank BRI | Rp 10.514,67 | Rp 10.705,41 |
Bank BCA | Rp 10.460,00 | Rp 10.743,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Kalah di Perdagangan, Rupiah Tertekan Lawan Dolar Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular