Senasib, Rupiah Loyo Juga di Hadapan AUD

alfado agustio, CNBC Indonesia
17 September 2018 11:06
Rupiah lesu di hadapan dolar Australia seiring proyeksi neraca perdagangan Agustus yang defisit
Foto: REUTERS/Daniel Munoz
Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah dolar Singapura dan yuan, kali ini rupiah lesu di hadapan dolar Australia. Proyeksi neraca perdagangan Agustus yang defisit, betul-betul memukul pergerakan mata uang Garuda terhadap mata uang global. 

Pada Senin (17/9/2018) pukul 10:43 WIB, AU$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.646,64. Rupiah melemah 0,61% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 



Konsensus yang dihimpun tim CNBC Indonesia, neraca perdagangan bulan Agustus defisit US$ 645 juta. Sementara Reuters memperkirakan defisit di angka US$ 680 juta. Angka ini memang lebih kecil dibandingkan defisit pada bulan Juli yang mencapai US$ 2,03 miliar. 

Meskipun lebih kecil, neraca perdagangan yang diperkirakan defisit menjadi persepsi negatif di mata investor. Perekonomian Indonesia pada kuartal III pun diperkirakan melambat. Di sisi lain, neraca perdagangan Australia bernasib lebih baik.

Sejak awal tahun, Negeri Kangguru terus meraih surplus perdagangan. Terakhir di bulan Juli, negara itu meraih surplus hingga AS$ 1,55 miliar atau US$ 1,109 miliar (kurs AS$ 1 = US$ 0,7156). Kondisi ini mendorong perekonomian Australia lebih diapresiasi sehingga mendorong penguatan mata uang domestik terhadap rupiah. 

Sementara itu, pelemahan yang ada menyebabkan harga jual dolar Australia berada di atas Rp 10.700/AUD. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 10:50 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.395,00Rp 10.771,00
Bank BNIRp 10.473,00Rp 10.763,00
Bank BRIRp 10.570,77Rp 10.762,70
Bank BCARp 10.449,00Rp 10.728,00
  
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf) Next Article Kalah di Perdagangan, Rupiah Tertekan Lawan Dolar Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular