
Analis: IHSG Berpeluang Menguat, Waspadai Jenuh Beli
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 November 2018 08:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan penguatan 0,27% ke level 5.939,8 poin pada kemarin, Rabu (7/11/18).
Sektor properti (+1,90%) dan aneka industri (+1,48%) menjadi pemimpin penguatan sektoral dengan sahamĀ ASII (+1,5%) menjadi kontributor penguatan diakhir perdagangan.
Turunnya penjualan ritel di Indonesia hingga di bawah 5% ke level 4,8% menjadi pemicu aksi jual saham-saham konsumer hingga turunnya sahamĀ UNVR (-1,9%) dan menjadi kontributor terbesar pelemahan IHSG pada tengah perdagangan.
Jelang dirilisnya data cadangan devisa yang diperkirakan dapat meningkat kemarin dan dibarengi dengan kembali terapresiasinya rupiah membuat laju IHSG kembali positif.
Sementara itu, para analis memperkirakan IHSG berpotensi menguat cenderung tertekan dengan peluang besar akan jenuh beli hari ini.
Analis dari Kiwoom Sekuritas Maximilianus Nico mengatakan proyeksi IHSG ini didorong oleh naiknya cadangan devisa ke level US$115,2 miliar yang meningkat dari $114,8 miliar pada akhir September 2018 kemarin serta terapresiasinya mata uang rupiah.
"Hal ini tentunya akan mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi dalam negeri. Hal ini tentunya akan menjadi sentimen positif bagi pasar. Secara teknikal, indeks IHSG hari ini berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.904-5.961," ujarnya dalam sebuah catatan riset.
Namun, analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG cenderung memiliki sinyal tekanan bearish yang cukup kuat. Sehingga, diperkirakan IHSG akan kembali bergerak terkonsolidasi namun cenderung menekan dengan range pergerakan 5.875-5.960.
Sementara Valbury Sekuritas menambahkan bahwa IHSG dapat berpotensi kembali ke area positif ditambah sentimen atas kemenangan Partai Demokrat di pemilu sela AS yang bisa mendorong inflows.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menyatakan volume jual juga menunjukan adanya peningkatan sehingga dikhawatirkan dapat menghalangi peluang IHSG untuk kembali bergerak positif.
"Diperkirakan penguatan IHSG mulai terbatas di mana kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar juga mulai berkurang," tambah Reza.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Sektor properti (+1,90%) dan aneka industri (+1,48%) menjadi pemimpin penguatan sektoral dengan sahamĀ ASII (+1,5%) menjadi kontributor penguatan diakhir perdagangan.
Turunnya penjualan ritel di Indonesia hingga di bawah 5% ke level 4,8% menjadi pemicu aksi jual saham-saham konsumer hingga turunnya sahamĀ UNVR (-1,9%) dan menjadi kontributor terbesar pelemahan IHSG pada tengah perdagangan.
Sementara itu, para analis memperkirakan IHSG berpotensi menguat cenderung tertekan dengan peluang besar akan jenuh beli hari ini.
Analis dari Kiwoom Sekuritas Maximilianus Nico mengatakan proyeksi IHSG ini didorong oleh naiknya cadangan devisa ke level US$115,2 miliar yang meningkat dari $114,8 miliar pada akhir September 2018 kemarin serta terapresiasinya mata uang rupiah.
"Hal ini tentunya akan mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi dalam negeri. Hal ini tentunya akan menjadi sentimen positif bagi pasar. Secara teknikal, indeks IHSG hari ini berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.904-5.961," ujarnya dalam sebuah catatan riset.
Namun, analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG cenderung memiliki sinyal tekanan bearish yang cukup kuat. Sehingga, diperkirakan IHSG akan kembali bergerak terkonsolidasi namun cenderung menekan dengan range pergerakan 5.875-5.960.
Sementara Valbury Sekuritas menambahkan bahwa IHSG dapat berpotensi kembali ke area positif ditambah sentimen atas kemenangan Partai Demokrat di pemilu sela AS yang bisa mendorong inflows.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menyatakan volume jual juga menunjukan adanya peningkatan sehingga dikhawatirkan dapat menghalangi peluang IHSG untuk kembali bergerak positif.
"Diperkirakan penguatan IHSG mulai terbatas di mana kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar juga mulai berkurang," tambah Reza.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Most Popular