
Fokus Investor
IHSG & Rupiah Menguat, Cermati Informasi Emiten Berikut
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 November 2018 07:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27% ke level 5.939,87 poin pada perdagangan kemarin Rabu (7/11/18).
Sektor yang mencatatkan kenaikan terbesar yakni sektor properti (+1,90%) dan aneka industri (+1,48%). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor agrikultur (-0,19%) dan barang konsumsi (-0,17%).
Tercatat investor asing membukukan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp 738,1 milyar.
Selain karena aksi borong saham yang dilakukan pada akhir perdagangan kemarin, penguatan mata uang rupiah yang ditutup menguat 1,17% menjadi Rp 14.800/US$ di pasar spot kemarin turut memberikan katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Sementara itu, berikut berbagai informasi seputar pasar yang layak menjadi pertimbangan para investor yang dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (8/11/18).
1. Penjualan Obat Turun, Indofarma Masih Rugi Rp 35 M
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) masih mencatat kerugian hingga kuartal-III tahun ini, namun sedikit menurun dibandingkan kerugian yang sama pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan informasi BEI, distributor obat ini mencatat rugi bersih senilai Rp 35,09 miliar dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 64,14 miliar.
2. Sahamnya Pernah Naik 334%, Ini Kinerja ABBA Kuartal III-2018
PT Mahaka Media Tbk (ABBA) di mana Erick Thohir selaku Komisaris Utama mencatatkan penurunan kinerja yang signifikan di sepanjang periode Januari-September 2018 atau hingga kuartal III tahun ini.
Berdasarkan informasi BEI, kerugian perseroan semakin dalam yakni Rp 6,9 miliar dibandingkan dengan kerugian yang sama pada kuartal III tahun lalu senilai Rp 350,19 juta.
3. Digempur Transportasi Online, BIRD Siapkan Berbagai Jurus
PT Bluebird Tbk (BIRD) tak mau kalah bersaing di tengah era digital yang semakin merajalela di berbagai lini, termasuk di jasa transportasi. Direktur Utama Bluebird Purnomo Prawiro mengaku saat ini perseroan terus melakukan beragam inovasi demi memenuhi kepuasan konsumen.
Salah satunya adalah bekerja sama dengan sejumlah mitra yang juga berbasis teknologi.
"Ada yang kami gandeng seperti Go-Jek, Traveloka, dan untuk payment yang kami gandeng seperti T-Cash," kata Purnomo saat diwawancara oleh CNBC Indonesia TV, Rabu (7/11/2018).
4. Investor ELTY Kembali Minta Rencana Reverse Stock Dibatalkan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengirimkan surat balasan kepada para investor ritel yang tergabung dalam Forum Investor Penolak Reverse Stock PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) atau FORTY terkait rencana penggabungan nilai saham (reverse stock split) yang dilakukan oleh perusahaan.
Dalam isinya, OJK memberikan beberapa poin utama yang intinya telah melakukan koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait rencana perseroan melakukan reverse stock dan masih menunggu dokumen yang perlu disampaikan oleh ELTY.
Menanggapi hal ini, ketua umum Forty Hidayat mengatakan pihaknya meminta penegasan keputusan OJK tekait rencana ELTY tersebut. Penegasan ini dilakukan dengan memberikan keputusan pembatalan rencana reverse stock ELTY.
5. Bos BCA Sebut Rupiah Masih Bisa Tambah Perkasa
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dalam tren penguatan. Bahkan, mata uang Garuda saat ini sudah berada di bawah Rp 14.800/US$.
Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja pun cukup optimistis penguatan rupiah masih akan terjadi. Namun dengan catatan, kinerja neraca perdagangan bulan ini membaik.
"Bisa [terus menguat] kalau trade deficit teratasi, dan laju investor asing masuk bawa dolar," kata Jahja saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2018).
(prm) Next Article Penjualan Obat Turun, Indofarma Masih Rugi Rp 35 M
Sektor yang mencatatkan kenaikan terbesar yakni sektor properti (+1,90%) dan aneka industri (+1,48%). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor agrikultur (-0,19%) dan barang konsumsi (-0,17%).
Tercatat investor asing membukukan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp 738,1 milyar.
Sementara itu, berikut berbagai informasi seputar pasar yang layak menjadi pertimbangan para investor yang dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (8/11/18).
1. Penjualan Obat Turun, Indofarma Masih Rugi Rp 35 M
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) masih mencatat kerugian hingga kuartal-III tahun ini, namun sedikit menurun dibandingkan kerugian yang sama pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan informasi BEI, distributor obat ini mencatat rugi bersih senilai Rp 35,09 miliar dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 64,14 miliar.
2. Sahamnya Pernah Naik 334%, Ini Kinerja ABBA Kuartal III-2018
PT Mahaka Media Tbk (ABBA) di mana Erick Thohir selaku Komisaris Utama mencatatkan penurunan kinerja yang signifikan di sepanjang periode Januari-September 2018 atau hingga kuartal III tahun ini.
Berdasarkan informasi BEI, kerugian perseroan semakin dalam yakni Rp 6,9 miliar dibandingkan dengan kerugian yang sama pada kuartal III tahun lalu senilai Rp 350,19 juta.
3. Digempur Transportasi Online, BIRD Siapkan Berbagai Jurus
PT Bluebird Tbk (BIRD) tak mau kalah bersaing di tengah era digital yang semakin merajalela di berbagai lini, termasuk di jasa transportasi. Direktur Utama Bluebird Purnomo Prawiro mengaku saat ini perseroan terus melakukan beragam inovasi demi memenuhi kepuasan konsumen.
Salah satunya adalah bekerja sama dengan sejumlah mitra yang juga berbasis teknologi.
"Ada yang kami gandeng seperti Go-Jek, Traveloka, dan untuk payment yang kami gandeng seperti T-Cash," kata Purnomo saat diwawancara oleh CNBC Indonesia TV, Rabu (7/11/2018).
4. Investor ELTY Kembali Minta Rencana Reverse Stock Dibatalkan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengirimkan surat balasan kepada para investor ritel yang tergabung dalam Forum Investor Penolak Reverse Stock PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) atau FORTY terkait rencana penggabungan nilai saham (reverse stock split) yang dilakukan oleh perusahaan.
Dalam isinya, OJK memberikan beberapa poin utama yang intinya telah melakukan koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait rencana perseroan melakukan reverse stock dan masih menunggu dokumen yang perlu disampaikan oleh ELTY.
Menanggapi hal ini, ketua umum Forty Hidayat mengatakan pihaknya meminta penegasan keputusan OJK tekait rencana ELTY tersebut. Penegasan ini dilakukan dengan memberikan keputusan pembatalan rencana reverse stock ELTY.
5. Bos BCA Sebut Rupiah Masih Bisa Tambah Perkasa
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dalam tren penguatan. Bahkan, mata uang Garuda saat ini sudah berada di bawah Rp 14.800/US$.
Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja pun cukup optimistis penguatan rupiah masih akan terjadi. Namun dengan catatan, kinerja neraca perdagangan bulan ini membaik.
"Bisa [terus menguat] kalau trade deficit teratasi, dan laju investor asing masuk bawa dolar," kata Jahja saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2018).
(prm) Next Article Penjualan Obat Turun, Indofarma Masih Rugi Rp 35 M
Most Popular