
Penjualan Obat Turun, Indofarma Masih Rugi Rp 35 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
07 November 2018 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) masih mencatat kerugian hingga kuartal-III tahun ini, namun sedikit menurun dibandingkan kerugian yang sama pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan informasi BEI, distributor obat ini mencatat rugi bersih senilai Rp 35,09 miliar dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 64,14 miliar.
Hal ini didorong oleh penjualan bersih yang turun 4,79% secara year on year menjadi Rp 739,17 miliar. Turunnya kerugian juga tercermin dari beban pokok penjualan perseroan yang menurun 9,14% YoY menjadi Rp 546,44 miliar.
Kontribusi penurunan penjualan terbesar berasal dari penjualan obat secara lokal yang turun 5,34% YoY menjadi Rp 729,8 miliar. Namun pendapatan penjualan ekspor meningkat 74,86% YoY menjadi Rp 9,36 miliar.
Pada kuartal III tahun ini, jumlah piutang bersih dari pihak berelasi dan pihak ketiga juga membengkak 32,97% YoY menjadi Rp 240,24 miliar.
Piutang tertinggi berasal dari Direktorat Tata Kelola Obat Publik & Perbekes (Rp 16,22 miliar), Direktorat Gizi Masyarakat (Rp 13,2 miliar), PT Menza Bina Sukses (Rp 12,34 miliar), RSUP Mohammad Hoesin Palembang (Rp 10,73 miliar) hingga RSUP H Adam Malik senilai Rp 9,09 miliar.
(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Berdasarkan informasi BEI, distributor obat ini mencatat rugi bersih senilai Rp 35,09 miliar dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal III-2017 senilai Rp 64,14 miliar.
Pada kuartal III tahun ini, jumlah piutang bersih dari pihak berelasi dan pihak ketiga juga membengkak 32,97% YoY menjadi Rp 240,24 miliar.
Piutang tertinggi berasal dari Direktorat Tata Kelola Obat Publik & Perbekes (Rp 16,22 miliar), Direktorat Gizi Masyarakat (Rp 13,2 miliar), PT Menza Bina Sukses (Rp 12,34 miliar), RSUP Mohammad Hoesin Palembang (Rp 10,73 miliar) hingga RSUP H Adam Malik senilai Rp 9,09 miliar.
(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Most Popular