
Rupiah Makin Trengginas, Yen ditekan Hingga 1% Lebih
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 November 2018 15:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah kembali menguat terhadap yen Jepang siang ini. Meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta aliran modal asing ke Indonesia jadi obat kuat bagi rupiah.
Pada Jumat (2/11/2018) pukul 14:53 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 132,70. Rupiah menguat 1,1% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Terhitung, rupiah mampu menguat hingga 5 hari perdagangan secara beruntun.
Tanda-tanda meredanya tensi perang dagang terlihat dari pernyataan Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Kudlow mengungkapkan da peluang Washington-Beijing akan berdamai dan mengakhiri friksi dagang yang memanas sejak awal tahun.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan berdialog di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) akhir bulan ini. Jika ada titik terang perdamaian antar kedua negara, maka investor pun semakin berani memburu instrumen investasi beresiko, utamanya di negara berkembang seperti Indonesia.
Aksi beli bersih asing di pasar saham Indonesia hingga pukul 14:59 WIB, telah mencapai Rp 648,96 miliar. Laku instrumen seperti saham, menyebabkan instrumen minim risiko seperti yen Jepang pun ditinggalkan. Akibatnya, mata uang tersebut melemah terhadap mata uang global termasuk rupiah.
Sementara itu, penguatan yang ada mendorong harga jual yen di salah satu bank nasional turun di bawah Rp 136/JPY. Berikut data kurs di empat bank nasional terbesar hingga pukul 15:06 WIB:
Pada Jumat (2/11/2018) pukul 14:53 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 132,70. Rupiah menguat 1,1% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Terhitung, rupiah mampu menguat hingga 5 hari perdagangan secara beruntun.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan berdialog di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) akhir bulan ini. Jika ada titik terang perdamaian antar kedua negara, maka investor pun semakin berani memburu instrumen investasi beresiko, utamanya di negara berkembang seperti Indonesia.
Aksi beli bersih asing di pasar saham Indonesia hingga pukul 14:59 WIB, telah mencapai Rp 648,96 miliar. Laku instrumen seperti saham, menyebabkan instrumen minim risiko seperti yen Jepang pun ditinggalkan. Akibatnya, mata uang tersebut melemah terhadap mata uang global termasuk rupiah.
Sementara itu, penguatan yang ada mendorong harga jual yen di salah satu bank nasional turun di bawah Rp 136/JPY. Berikut data kurs di empat bank nasional terbesar hingga pukul 15:06 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 130,56 | Rp 135,61 |
Bank BNI | Rp 130,12 | Rp 136,72 |
Bank BRI | Rp 132,11 | Rp 135,25 |
Bank BCA | Rp 130,87 | Rp 137,89 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/wed) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,03% Lawan Yen
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular