
Rupiah Mampu Menguat 5 Hari Beruntun Terhadap Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
01 November 2018 14:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah kembali melanjutkan penguatan terhadap yen Jepang siang ini. Kondisi ini didorong situasi ekonomi global yang mulai kondusif, seiring sinyal perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang dagang.
Pada Kamis (1/11/2018) pukul 14:11 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 134,35. Rupiah menguat 0,15% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Terhitung, rupiah mampu menguat hingga 5 hari berturut-turut
Tanda-tanda perdamaian antara AS dan China bersumber dari pernyataan Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Dia mengungkapkan ada peluang Washington-Beijing akan berdamai, bahkan bisa saja bea masuk yang sudah diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan berdialog di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) akhir bulan ini. "Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Pernyataan Kudlow sedikit meredakan ketakutan pasar terhadap dinamika perang dagang. Maklum saja, hubungan antara AS dan China sejauh ini masih panas dingin. Namun, adanya rencana pertemuan antara Trump dan Jinping diharapkan akan menghasilkan kesepakatan dan mengakhiri ketegangan yang ada.
Di sisi lain, kondisi yang mulai kondusif berdampak kepada lesunya permintaan terhadap instrumen minim risiko (safe haven asset) seperti yen Jepang. Akibatnya, pergerakan mata yang tersebut cenderung loyo dan mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat.
Sementara itu, harga jual yen di salah satu bank nasional turun di bawah Rp 134/JPY. Berikut data kurs di empat bank nasional terbesar hingga pukul 13:45 WIB:
Pada Kamis (1/11/2018) pukul 14:11 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 134,35. Rupiah menguat 0,15% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Terhitung, rupiah mampu menguat hingga 5 hari berturut-turut
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan berdialog di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) akhir bulan ini. "Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Pernyataan Kudlow sedikit meredakan ketakutan pasar terhadap dinamika perang dagang. Maklum saja, hubungan antara AS dan China sejauh ini masih panas dingin. Namun, adanya rencana pertemuan antara Trump dan Jinping diharapkan akan menghasilkan kesepakatan dan mengakhiri ketegangan yang ada.
Di sisi lain, kondisi yang mulai kondusif berdampak kepada lesunya permintaan terhadap instrumen minim risiko (safe haven asset) seperti yen Jepang. Akibatnya, pergerakan mata yang tersebut cenderung loyo dan mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat.
Sementara itu, harga jual yen di salah satu bank nasional turun di bawah Rp 134/JPY. Berikut data kurs di empat bank nasional terbesar hingga pukul 13:45 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 128,75 | Rp 133,79 |
Bank BNI | Rp 128,75 | Rp 135,35 |
Bank BRI | Rp 130,86 | Rp 134,04 |
Bank BCA | Rp 128,43 | Rp 134,96 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Rupiah Makin Trengginas, Yen ditekan Hingga 1% Lebih
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular