
Trump-Xi Jinping Berdialog, Indeks Shanghai Melesat 1,65%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 November 2018 08:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melesat 1,65% ke level 2.649,25, sementara Hang Seng meroket 2,22% ke level 25.980,44.
Perkembangan mengenai perang dagang AS-China yang positif membuat investor tertarik untuk memburu saham-saham di China dan Hong Kong. Melalui cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon dan diskusi di antara kedua pemimpin tersebut berjalan dengan baik.
"Baru saja melakukan pembicaraan yang baik dengan Presiden Xi Jinping. Kami membicarakan berbagai topik dengan fokus mengenai perdagangan. Diskusi berjalan baik dan rencananya ada pertemuan saat KTT G20 di Argentina. Kami juga melakukan diskusi yang baik membahas Korea Utara!" sebut Trump.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow sempat memberikan pandangan yang optimis mengenai pertemuan di Argentina nanti.
"Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Bahkan, Kudlow menyebut bahwa bisa saja bea masuk yang selama ini diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Perkembangan mengenai perang dagang AS-China yang positif membuat investor tertarik untuk memburu saham-saham di China dan Hong Kong. Melalui cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon dan diskusi di antara kedua pemimpin tersebut berjalan dengan baik.
"Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Bahkan, Kudlow menyebut bahwa bisa saja bea masuk yang selama ini diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular