
Ditopang Kesepakatan Dagang, Bursa Saham China Dibuka Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 January 2020 08:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong mengawali perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (17/1/2020), di zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai menguat 0,24% ke level 3.081,46, sementara indeks Hang Seng naik 0,36% ke level 28.988,16.
Formalisasi kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China menjadi sentimen positif yang memantik aksi beli di bursa saham China dan Hong Kong. Pada hari Rabu waktu setempat (15/1/2020), AS dan China menandatangani kesepakatan dagang tahap satu di Gedung Putih, AS.
Dari pihak AS, penandatanganan dilakukan langsung oleh Presiden Donald Trump, sementara pihak China mengirim Wakil Perdana Menteri Liu He.
Sesuati dengan yang diumumkan oleh Trump pada bulan Desember, melalui kesepakatan dagang tahap satu AS akan memangkas bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar menjadi setengahnya atau 7,5%.
Sebelumnya, AS telah membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Lebih lanjut, kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China memasukkan komitmen dari China untuk membeli produk asal AS senilai US$ 200 miliar dalam kurun waktu dua tahun.
Kemudian, kesepakatan dagang tahap satu AS-China juga akan membereskan komplain dari AS terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai menguat 0,24% ke level 3.081,46, sementara indeks Hang Seng naik 0,36% ke level 28.988,16.
Formalisasi kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China menjadi sentimen positif yang memantik aksi beli di bursa saham China dan Hong Kong. Pada hari Rabu waktu setempat (15/1/2020), AS dan China menandatangani kesepakatan dagang tahap satu di Gedung Putih, AS.
Dari pihak AS, penandatanganan dilakukan langsung oleh Presiden Donald Trump, sementara pihak China mengirim Wakil Perdana Menteri Liu He.
Sesuati dengan yang diumumkan oleh Trump pada bulan Desember, melalui kesepakatan dagang tahap satu AS akan memangkas bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar menjadi setengahnya atau 7,5%.
Sebelumnya, AS telah membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Lebih lanjut, kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China memasukkan komitmen dari China untuk membeli produk asal AS senilai US$ 200 miliar dalam kurun waktu dua tahun.
Kemudian, kesepakatan dagang tahap satu AS-China juga akan membereskan komplain dari AS terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Most Popular