Mission Impossible Indonesia : Meraih Posisi 40 EODB di 2020

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
01 November 2018 19:28
Mission Imposible Pemerintah, Demi Label Kemudahan Berbisnis
Foto: REUTERS/Stringer/File photo
Dalam melakukan penilaian Ease of Doing Business di suatu negara, World Bank menggunakan 10 Indikator
 
 
Berdasarkan 10 indikator tersebut, 6 indikator yang mengalami peningkatan skor dan 4 indikator lain cenderung stagnan.
 
Reformasi paling sukses terlihat dari indikator pemberian pembiayaan, dimana skornya meningkat 5 poin. Sementara indikator-indikator lain seperti memulai bisnis (3 poin), mendapat aliran listrik (3 poin) ataupun kemudahan mendaftarkan bangunan (2 poin).
 
Kemudahan pembiayaan memang jadi salah satu fokus pemerintah saat ini. Melalui program yang dinamakan inklusi keuangan, pemerintah menargetkan untuk semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses keuangan, utamanya kredit.
 
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tingkat penggunaan jasa keuangan di Indonesia mencapai 63% hingga akhir 2017.
 
Kenaikan ini salah satunya ditunjang oleh kemajuan teknologi. Saat ini banyak financial technology (fintech) yang menawarkan produk-produk keuangan seiring kemudahan mengakses informasi via internet.
 
Guna menunjang pencapaian skor di sektor ini, mungkin ada baiknya pemerintah dan bank-bank BUMN meningkatkan kerjasama dengan para fintech yang ada.
 
Merujuk keterbatasan kantor cabang bank atau lembaga pembiayaan di suatu daerah, maka pemanfaatan internet dalam meningkatan akses kredit patut dimaksimalkan.
 
Bagaimana dengan sektor lain? Misalnya kemudahan berbisnis. Di Indonesia, jumlah pengusaha sekitar 4% dari total keseluruhan penduduk. Artinya jika mengasumsikan ada 250 juta masyarakat, jumlah pengusaha hanya sekitar 10 juta orang.
 
Sejauh ini masalah klasik yang dialami para calon pengusaha selain modal adalah birokrasi. Presiden Jokowi melakukan paket kebijakan ekonomi jilid 16 yaitu program One Single Submission (OSS). Program ini salah satunya ditujukan untuk mengatasi prosedur perizinan yang berbelit-belit.
 
Program ini diyakini jadi ajian ampuh dalam mengatasi permasalahan birokrasi. Namun lagi-lagi pemerintah perlu melakukan monitoring agar praktek di lapangan sesuai harapan.
 
Hanya dalam satu tahun, meningkatkan posisi Ease of Doing Business Indonesia hingga 30 peringkat bukan perkara mudah. Ibarat film Tom Cruise, ini merupakan salah mission imposible yang harus dilakukan pemerintah.


(alf/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular