
Ada Kecelakaan Pesawat Lion Air, Perdagangan Saham Sepi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 October 2018 18:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ini dirundung duka setelah penerbangan Lion Air JT-610 yang berangkat dari Jakarta dengan tujuan ke Pangkal Pinang pagi ini hilang kontak dan ditemukan jatuh.
Kondisi ini membuat perdagangan di bursa saham sepi, dimana nilai transaksi hari ini hanya mencapai Rp 5,08 triliun. Padahal rerata transaksi harian dari awal tahun tercata senilai Rp 8,33 triliun.
Sementara itu, volume transaksi mencapai 7,22 miliar saham di bawah rata-rata harian tahun ini 10,36 miliar. Serta frekuensi perdagangangan tercatat hanya 287.746 kali, juga jauh dari rerata tahun ini 383.833 kali.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan sepinya perdagangan saham hari ini disebabkan karena pelaku pasar ingin memastikan bahwa kecelakaan tersebut tidak mengganggu iklim pasar.
"Sepertinya ada hubungan, karena pelaku pasar mau memastikan kecelakaan tersebut tidak mengganggu iklim pasar makanya sejak berita jatuhnya pesawat tersebut perdagangan langsung sepi," kata William kupada CNBC Indonesia, Senin (29/10).
Faktor penyebab lainnya lantaran dalam penerbagan tersebut juga ada sekitar 20 pegawai Kementerian Keuangan. Selain itu fokus investor juga terpecah karena media hanya fokus memberitakan kejatuhan pesawat.
IHSG pada perdagangan hari ini pun ditutup dengan terkoreksinya indeks sebesar 0,52% ke 5.754,60 poin dengan asing yang justru mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 131,72 miliar. Menurut William hal itu terjadi lantaran investor lokal yang fokus pada kecelakaan tersebut.
Meski demikian, kondisi ini dinilai tak akan berlanjut sampai perdagangan esok hari. "Pelaku pasar akan kembali fokus pada rilis laporan keuangan kuartal ketiga," tutup dia.
(hps) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar
Kondisi ini membuat perdagangan di bursa saham sepi, dimana nilai transaksi hari ini hanya mencapai Rp 5,08 triliun. Padahal rerata transaksi harian dari awal tahun tercata senilai Rp 8,33 triliun.
Sementara itu, volume transaksi mencapai 7,22 miliar saham di bawah rata-rata harian tahun ini 10,36 miliar. Serta frekuensi perdagangangan tercatat hanya 287.746 kali, juga jauh dari rerata tahun ini 383.833 kali.
"Sepertinya ada hubungan, karena pelaku pasar mau memastikan kecelakaan tersebut tidak mengganggu iklim pasar makanya sejak berita jatuhnya pesawat tersebut perdagangan langsung sepi," kata William kupada CNBC Indonesia, Senin (29/10).
Faktor penyebab lainnya lantaran dalam penerbagan tersebut juga ada sekitar 20 pegawai Kementerian Keuangan. Selain itu fokus investor juga terpecah karena media hanya fokus memberitakan kejatuhan pesawat.
IHSG pada perdagangan hari ini pun ditutup dengan terkoreksinya indeks sebesar 0,52% ke 5.754,60 poin dengan asing yang justru mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 131,72 miliar. Menurut William hal itu terjadi lantaran investor lokal yang fokus pada kecelakaan tersebut.
Meski demikian, kondisi ini dinilai tak akan berlanjut sampai perdagangan esok hari. "Pelaku pasar akan kembali fokus pada rilis laporan keuangan kuartal ketiga," tutup dia.
(hps) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar
Most Popular