Lepas Saham ke APRO Financial, Bos Pikko Kantongi Rp 260,4 M

Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 October 2018 18:36
Pasca transaksi di pasar negosiasi, Nio Yantony masih memiliki 4,998% saham Bank Dinar.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi borong saham PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) di pasar negosiasi yang terjadi pada 25 Oktober 2018 terjawab sudah. Aksi tersebut dilakukan oleh APRO Financial CO.LTD.

Dalam transaksi tersebut APRO Financial membeli saham DNAR di harga Rp 396,89 per saham dengan total beli bersih Rp 691,01 miliar. Secara total, ada 1,74 miliar saham yang ditransaksikan. Dalam aksi ini APRO Financial resmi menjadi pengendali baru Bank Dinar dengan menguasai 77,38% saham.

Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 Oktober 2018, ada 15 pihak yang kepemilikannya diakuisisi APRO Financial.

Paling besar adalah saham milik Nio Yantony. APRO Financial mengakuisisi 29,16% saham milik Nio Yantony. Pasca aksi ini kepemilikan Nio Yantony tinggal 4,998%. Sebelumnya, Nio Yantony memiliki 34,158% saham Bank Dinar. Angka ini setara dengan 768,56 juta lembar saham.

Dalam aksi korporasi itu Nio Yantony melepas 656,1 juta lembar saham. Jika dikalikan dengan harga jual di pasar negosiasi sebesar Rp 396,89 per saham, Nio Yantony mendapatkan dana segar Rp 260,4 miliar.

Nio Yantony merupakan konglomerat properti, bos PT Pikko Group. Selain di Bank Dinar, Nio Yantony juga memiliki saham di Bank Nationalnobu. Bank Dinar sebelumnya bernama Bank Liman. Bank itu diakuisisi Nio Yantony Cs pada 2012.

APRO Financial menjadi pengendali baru di Bank Dinar setelah mengambil alih saham DNAR melalui pasar negosasi. Sepanjang hari itu, tercatat ada 30 transaksi atas saham DNAR yang dilakukan di pasar negosiasi.

Pihak pembeli selalu menggunakan broker BNI Sekuritas (NI), sementara pihak penjual terpantau menggunakan dua broker , yakni OCBC Sekuritas Indonesia (TP) dan Mandiri Sekuritas (CC).

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Bank Dinar membukukan kinerja yang positif. Net interest income (NII) melejit 12,9% YoY menjadi Rp 62,9 miliar, sementara laba bersih meroket 24,3% YoY menjadi Rp 7,26 miliar.

Saat ini, Bank Dinar berada di kategori BUKU I (bank dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun).


(roy/hps) Next Article Beban Membengkak, Laba Bank Dinar Turun 24,7% Jadi Rp 5,15 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular