Beban Membengkak, Laba Bank Dinar Turun 24,7% Jadi Rp 5,15 M

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Dinar Tbk (DNAR) mencatat perolehan laba bersih pada semester I-2018 sebesar Rp 5,15 miliar. Nilai tersebut menurun 24,7% dibandingkan semester I-2017 yang mencapai Rp 6,84 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan Bank Dinar semester I-2018 mencapai Rp 101,72 miliar atau naik 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 96,83 miliar.

Pilihan Redaksi Gara-gara Kasus Oplos Beras, Produsen Taro Sulit Bayar Utang Kredit Macet 6%, Bank Mayapada 'Diganjar' Prospek Negatif Siam Cement Group Akan Miliki 29% Saham Catur Sentosa

Namun, Bank Dinar menghadapi beban operasional yang tinggi. Beban operasional naik dari Rp 32,53 miliar menjadi Rp 38,22 triliun atau naik 17,5%.

Pada semester I-2018 total aset Bank Dinar turun dari 2,54 triliun menjadi Rp 2,46 triliun. Adapun total kewajiban turun dari Rp 2,08 triliun jadi Rp 2 triliun.

Sebelum berubah menjadi Bank Dinar Indonesia, bank ini awalnya bernama Bank Liman Internasional. Bank ini didirikan Anugerah Liman.

Bank ini berganti nama setelah Nio Yantony menguasai 34,16% saham Bank Dinar. Nio Yantony merupakan pemilik dari perusahaan properti Pikko Group. Nio Yantony juga memiliki 9,01% saham Bank Nasionalnobu milik Grup Lippo.

Pada perdagangan Rabu (18/7/2018) harga saham Bank Dinar Rp 260 per saham. Bank Dinar memiliki kapitalisasi pasar Rp 579,15 miliar. Kepemilikan saham publik di Bank Dinar mencapai 34,17%.


(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok