
OJK: Merger Bank Dinar dan Bank Oke Rampung Tahun Ini
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
21 August 2018 17:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jas Keuangan (OJK) menargetkan, merger PT. Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) dan PT. Bank Oke Indonesia bisa rampung pada kuartal III-2018.
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Slamet Edy Purnomo menjelaskan, semua dokumen atas proses merger tersebut sudah masuk ke OJK.
"Saat ini sedang proses, target tahun ini baru beres, mudah-mudahan bisa kuartal III-2018," ujar Slamet kepada CNBC Indonesia, seperti dikutip, Selasa (21/8/2018).
Di sisi lain, Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menjelaskan, sampai saat ini, proses merger tersebut masih terus dilakukan. "Saat ini menunggu izin dari otoritas," ujar dia.
Sementara itu, sampai 2017, ekuitas Bank Dinar mencapai Rp 458 miliar. Dengan adanya merger tersebut, ekuitas perseroan akan naik ke BUKU II."Perkiraan modal Rp 1,5 triliun," ungkap dia.
Sedikit informasi, proses merger antara Bank Dinar dan Bank Oke Indonesia diperlukan karena kedua bank tersebut merupakan milik Apro Financial Holding, perusahaan keuangan dari Korea Selatan. Sehingga harus mengikuti aturan kepemilikan tunggal dari otoritas melalui opsi penggabungan.
Sebelumnya, Apro Financial mengakuisisi 99% saham Bank Andara yang kemudian berubah nama menjadi Bank Oke Indonesia. Selain itu, Apro juga mengakuisisi 77,3% kepemilikan saham di Bank Dinar.
Pada perdagangan hari ini, saham DNAR berada di posisi Rp 296 per saham. Saham DNAR tidak bergerak selama empat hari berturut-turut perdagangan bursa.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Slamet Edy Purnomo menjelaskan, semua dokumen atas proses merger tersebut sudah masuk ke OJK.
Sementara itu, sampai 2017, ekuitas Bank Dinar mencapai Rp 458 miliar. Dengan adanya merger tersebut, ekuitas perseroan akan naik ke BUKU II."Perkiraan modal Rp 1,5 triliun," ungkap dia.
Sedikit informasi, proses merger antara Bank Dinar dan Bank Oke Indonesia diperlukan karena kedua bank tersebut merupakan milik Apro Financial Holding, perusahaan keuangan dari Korea Selatan. Sehingga harus mengikuti aturan kepemilikan tunggal dari otoritas melalui opsi penggabungan.
Sebelumnya, Apro Financial mengakuisisi 99% saham Bank Andara yang kemudian berubah nama menjadi Bank Oke Indonesia. Selain itu, Apro juga mengakuisisi 77,3% kepemilikan saham di Bank Dinar.
Pada perdagangan hari ini, saham DNAR berada di posisi Rp 296 per saham. Saham DNAR tidak bergerak selama empat hari berturut-turut perdagangan bursa.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular