
Ulasan Teknikal
Ditopang Sektor Konsumer, IHSG Kembali Merayap Naik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 August 2018 17:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup naik 52 poin (+0,88%) ke 5.944, melanjutkan penguatannya untuk hari kedua pekan ini, setelah didera koreksi hebat pekan lalu sebesar 4,83%.
Indeks sektor konsumer melanjutkan penguatannya dengan kenaikan 2,39% dan mendorong IHSG naik lebih tinggi. Pendorongnya masih eforia rilis data kenaikan penjualan mobil sebesar 25,9% yang dirilis PT Astra International Tbk (ASII) pada Jumat (17/8/20118).
IHSG pada Selasa (21/8/2018) terus bergerak di zona hijau meski dengan rentang sempit antara 5.899 hingga 5.953. Mengawali perdagangan dengan penguatan (gap up) sebanyak 7 poin (+0,12%), IHSG menutup sesi I dengan penguatan 0,7% ke level 5.933 (+41) setelah sempat menghadapi tekanan.
Kuatnya kekuatan pembeli (buyer) membuat IHSG secara perlahan merayap naik, sehingga secara teknikal membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) yang bersifat bullish meski lemah. Indeks acuan bursa saham ini menyentuh level tertingginya sesi I pada pukul 11:54 di 5.939 (+0,8%).
(ags/roy) Next Article Saham Infrastruktur Penahan Laju Koreksi IHSG
Indeks sektor konsumer melanjutkan penguatannya dengan kenaikan 2,39% dan mendorong IHSG naik lebih tinggi. Pendorongnya masih eforia rilis data kenaikan penjualan mobil sebesar 25,9% yang dirilis PT Astra International Tbk (ASII) pada Jumat (17/8/20118).
IHSG pada Selasa (21/8/2018) terus bergerak di zona hijau meski dengan rentang sempit antara 5.899 hingga 5.953. Mengawali perdagangan dengan penguatan (gap up) sebanyak 7 poin (+0,12%), IHSG menutup sesi I dengan penguatan 0,7% ke level 5.933 (+41) setelah sempat menghadapi tekanan.
![]() |
Memasuki sesi II, IHSG terus melanjutkan penguatan hingga mencapai level tertingginya pada pukul 14:51 di 5.953 (+1,05%). Sektor konsumer dan sektor industri dasar masih mengalami penguatan dan mendorong IHSG ke level yang lebih tinggi lagi.
Investor asing masih menunggu dan mencermati (wait and see) situasi sebelum kembali masuk bursa. Mereka membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 26,28 miliar di pasar regular di tengah tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menggerus imbal hasil investasinya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Saham Infrastruktur Penahan Laju Koreksi IHSG
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular