
Ulasan Teknikal
Saham Infrastruktur Penahan Laju Koreksi IHSG
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 July 2018 18:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari ini bergerak di zona merah, setelah kemarin terapresiasi 0,09%. Saham-saham sektor infrastruktur kembali menjadi motor penguatan IHSG pada hari ini.
IHSG akhirnya ditutup melemah ke level 5.694 (-0,77%) turun 44 poin dengan value Rp 5,5 triliun setelah bergerak dalam rentang sempit pada level 5.694 hingga 5.743. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 29 miliar pada pasar reguler.
Sektor infrastruktur menjadi sektor paling mengalami penguatan dari sisi persentase yakni sebesar 0,94% dan menjadi penyumbang penahan koreksi poin IHSG sebesar 6 poin pada hari ini.
Penguatan IHSG itu terjadi di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,1%. Pada Jumat (6/7/2018) tepat pukul 16:00 WIB, US$1 di pasar spot ditransaksikan di harga Rp 14.365.
Hari ini IHSG ditutup dengan membentuk grafik lilin hitam (short black candle) yang menunjukan kekuatan pembeli (seller) lebih perkasa dari pada pembeli (buyer), tetapi dalam rentang harga yang sempit.
Mengacu pada indikator moving average (MA), IHSG kembali menembus rerata pergerakan 5 harinya (MA-5) semakin mempertegas bahwa IHSG dalam jangka pendek (minor) sedang mengalami tekanan. Namun saham-saham infrastruktur berhasil menguat, dan mengembalikan IHSG ke jalur hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article IHSG di Jalur Positif, Dengan Net Sell Asing Rp 75 Miliar
IHSG akhirnya ditutup melemah ke level 5.694 (-0,77%) turun 44 poin dengan value Rp 5,5 triliun setelah bergerak dalam rentang sempit pada level 5.694 hingga 5.743. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 29 miliar pada pasar reguler.
Sektor infrastruktur menjadi sektor paling mengalami penguatan dari sisi persentase yakni sebesar 0,94% dan menjadi penyumbang penahan koreksi poin IHSG sebesar 6 poin pada hari ini.
Hari ini IHSG ditutup dengan membentuk grafik lilin hitam (short black candle) yang menunjukan kekuatan pembeli (seller) lebih perkasa dari pada pembeli (buyer), tetapi dalam rentang harga yang sempit.
Mengacu pada indikator moving average (MA), IHSG kembali menembus rerata pergerakan 5 harinya (MA-5) semakin mempertegas bahwa IHSG dalam jangka pendek (minor) sedang mengalami tekanan. Namun saham-saham infrastruktur berhasil menguat, dan mengembalikan IHSG ke jalur hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article IHSG di Jalur Positif, Dengan Net Sell Asing Rp 75 Miliar
Most Popular