
Ulasan Teknikal
IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 July 2018 08:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Bergerak bervariatif antara zona merah dan zona hijau, akhirnya IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Rabu (18/7/2018). Hari ini, IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melanjutkan penguatan.
Secara teknikal, grafik perdagangan Rabu (18/7/2018) membentuk pola berputar (spinning) yang merupakan pola netral yang terbentuk karena perdagangan saham berlangsung dalam rentang sempit. IHSG bergerak antara 5.858 hingga 5.899.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti moving average (MA), IHSG kembali gagal melewati rerata pergerakan lima harinya (MA-5). IHSG pun belum berhasil keluar dari tekanan karena bergerak dalam ruang sempit dalam beberapa hari ini.
Indikator stochastic slow menggambarkan IHSG pada area netral, adapun indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) menggambarkan persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat.
Dibuka menguat dibandingkan penutupan kemarin (gap up) pada level 5.868 (+0,13%) IHSG pada sesi satu perdagangan Rabu terus bergerak naik hingga menyentuh titik tertingginya pada pukul 10:09 di level 5.899 (+0,65%).
Lalu, IHSG sempat melemah dipicu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 0,24% pada pukul 11:00 WIB di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan sebesar Rp 14.400. IHSG pun akhirnya menutup sesi 1 dengan menguat ke level 5.881 atau naik 19 poin (+0,33%).
Memasuki sesi ke-2, IHSG sempat tertekan hingga memasuki zona merah di level 5.858 (-0,04%) pada pukul 15:49 sekaligus level terendahnya, setelah itu IHSG berbalik menguat hingga penutupan sesi ke level 5.890 (+0,49%) atau naik 49 poin.
Nilai perdagangan mencapai Rp 7,5 triliun. Sektor keuangan dan sektor infrastruktur menjadi pendorong IHSG dengan sumbangan penguatan masing-masing 10 poin.
Dari sisi global, bursa utama AS rata-rata ditutup menguat di antaranya Indeks saham Dow Jones (+0,32%), S&P 500 (+0,22%) dan Nasdaq (-0,01%). Dari Asia, bursa utama cenderung bergerak bervariatif di antaranya Nikkei (+0,16%), Kospi (+0,04%), dan ASX 200 (+0,07%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Diprediksi Mencetak Reli Hari Ketiga
Secara teknikal, grafik perdagangan Rabu (18/7/2018) membentuk pola berputar (spinning) yang merupakan pola netral yang terbentuk karena perdagangan saham berlangsung dalam rentang sempit. IHSG bergerak antara 5.858 hingga 5.899.
Baca:Harinya Bank Sentral |
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti moving average (MA), IHSG kembali gagal melewati rerata pergerakan lima harinya (MA-5). IHSG pun belum berhasil keluar dari tekanan karena bergerak dalam ruang sempit dalam beberapa hari ini.
![]() |
Lalu, IHSG sempat melemah dipicu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 0,24% pada pukul 11:00 WIB di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan sebesar Rp 14.400. IHSG pun akhirnya menutup sesi 1 dengan menguat ke level 5.881 atau naik 19 poin (+0,33%).
Memasuki sesi ke-2, IHSG sempat tertekan hingga memasuki zona merah di level 5.858 (-0,04%) pada pukul 15:49 sekaligus level terendahnya, setelah itu IHSG berbalik menguat hingga penutupan sesi ke level 5.890 (+0,49%) atau naik 49 poin.
Nilai perdagangan mencapai Rp 7,5 triliun. Sektor keuangan dan sektor infrastruktur menjadi pendorong IHSG dengan sumbangan penguatan masing-masing 10 poin.
Dari sisi global, bursa utama AS rata-rata ditutup menguat di antaranya Indeks saham Dow Jones (+0,32%), S&P 500 (+0,22%) dan Nasdaq (-0,01%). Dari Asia, bursa utama cenderung bergerak bervariatif di antaranya Nikkei (+0,16%), Kospi (+0,04%), dan ASX 200 (+0,07%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Diprediksi Mencetak Reli Hari Ketiga
Most Popular