
Pertumbuhan Kredit Konsumer BCA Melambat, Kenapa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 October 2018 17:51

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dikenal sebagai bank yang fokus dalam kredit konsumer dan korporasi. Namun, pada kuartal III-2018, terjadi perlambatan pertumbuhan kredit konsumer.
Secara tahunan atau year-on-year (yoy) pertumbuhan kredit konsumer hanya tumbuh 9%, cenderung lambat jika dibanding dengan kredit lainnya.
Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan perlambatan penyaluran kredit ini lantaran pertumbuhan di sektor ini cukup berat. Hingga akhir tahun diperkirakan sektor masih akan mengalami pelemahan.
"Memang sektor konsumer ini berat. Contohnya di KPR new booking tinggi, sampai September kredit yang baru capai Rp 22,9 triliun tapi at the same time run off yang angsur cuma Rp 15 triliun jadi deltanya cuma Rp 7 triliun," kata Suwignyo di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Dia melanjutkan, kredit otomotif juga tak lebih baik. Menurut dia kredit di sektor ini new bookingnya hingga September 2018 mencapai Rp 26 triliun, namun run offnya hanya mencapai Rp 22 triliun.
"Jadi deltanya sedikit," imbuh dia.
"Sampai akhir tahun kita prediksi KPR sepertinya akan turun, tidak setinggi semester I. New booking terus tumbuh tapi tiap bulan run offnya tidak sampai Rp 1,5 triliun," tutup dia.
(roy) Next Article BCA Cetak Laba Rp 18,5 T di Kuartal III-2018, Naik 9,9%
Secara tahunan atau year-on-year (yoy) pertumbuhan kredit konsumer hanya tumbuh 9%, cenderung lambat jika dibanding dengan kredit lainnya.
Dia melanjutkan, kredit otomotif juga tak lebih baik. Menurut dia kredit di sektor ini new bookingnya hingga September 2018 mencapai Rp 26 triliun, namun run offnya hanya mencapai Rp 22 triliun.
"Jadi deltanya sedikit," imbuh dia.
"Sampai akhir tahun kita prediksi KPR sepertinya akan turun, tidak setinggi semester I. New booking terus tumbuh tapi tiap bulan run offnya tidak sampai Rp 1,5 triliun," tutup dia.
(roy) Next Article BCA Cetak Laba Rp 18,5 T di Kuartal III-2018, Naik 9,9%
Most Popular