Lebih Optimistis, Ini Target BEI 2019

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 October 2018 14:39
Mayoritas dari target ini merupakan perbaikan yang dilakukan untuk internal perusahaan guna menunjang sistem transaksi saham di pasar modal.
Foto: RUPSLB Bursa Efek Indonesia (dok. BEI)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasang sejumlah target yang akan dijalankan di tahun depan. Mayoritas dari target ini merupakan perbaikan yang dilakukan untuk internal perusahaan guna menunjang sistem transaksi saham di pasar modal.

Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan tahun depan BEI memiliki sararan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari emiten-emiten di pasar modal. Caranya adalah dengan meningkatkan infrastruktur yang sudah ada untuk menunjang transaksi.

"Ada empat fokus yang disasar bursa tahun depan, yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas emiten, peningkatan kapakitas dari Anggota Bursa, meningkatkan jumlah investor dan optimalisasi sistem perdagangan bursa," kata Inarno usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (25/10).

Dia menjabarkan, dalam segi peningkatan kualitas dan kuantitas emiten bursa melakukan sosialisasi, pembianaan dan pemantauan rutin dan berkala serta mengembangkan infrastruktur, regulasi dan sistem aplikasi yang dapat mendukung pencapaian target.

Sisem yang tengah dikembangkan saat ini antara lain pengembangan sistem penyampaian dokumen pencatatan secara elektornik (e-registration). Selain itu bursa juga akan meningkatkan sistem penyampaian informasi dari emiten menjadi dua bahasa dan akan terintegrasi dengan sistem penyampaian informasi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dari penawaran umum, bursa akan mengembangkan sistem penawaran umum elektronik (electronic book building) agar menjadi lebih terbuka. Bursa juga akan mengembangkan papan akselerasi untuk mengakomodasi perusahaan-perusahaan dengan skala bisnis kecil untuk bisa tercatat di pasar modal.

Adapun untuk target jumlah perusahaan yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun depan dipatok di 35 perusahaan, jumlah penerbitan saham baru (rights issue) sebanyqak 60 perusahaan dan target emisi obligasi corporali ditargetkan 100 emisi.

Untuk Anggota Bursa (AB), bursa akan mendukung efektivitas layanan pinjam meminjam efek (securities lending and borrowing/SLB). Selain itu, bursa akan mendorong AB untuk menerapkan simplifikasi pembuakaan rekeningagar lebih banyak menggaet investor.

Simplifikasi pembukaan rekening ini juga dinilai akan mendorong peningkatan jumlah investor yang sudah ada saat ini. Ditargetkan jumlah investor saham tahun depan bisa tumbuh mencapai 25%, sementara jumlah single investor identification (SID) hingga hari ini tercatat sebanyak 808 ribu atau tercatat naik 28% sejak akhir tahun lalu yang sebanyak 628 ribu SID.

Untuk mendorong targetnya ini, bursa akan mendukung pendirian perusahaan efek daerah untuk meningkatkan jumlah transaksi perdagangan yang saat ini masih berfokus di kota-kota besar. Untuk mempermudah perusahaan ini, bursa akan memberikan subsidi untuk sertifikasi dan pelatihan bagi tenaga penunjang pasar modal di daerah.

Selain itu bursa juga akan meningkatkan infrastruktur di bidang transaksi untuk mengakomodasi perusahaan efek daerah ini. Untuk calon investor, bursa akan menyediakan simulasi perdaganga.

Tahun depan, bursa juga menargetkan untuk bisa mengembangkan variasi produr derivati agar lebih banyak produk investasi yang bisa dipilih oleh investor. Beberapa diantaranya pengembangan structured warrants, single stock futures dan index futures.
(hps) Next Article Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular