
Investor Lepas Saham, Bursa Hong Kong dan Shanghai Berguguran
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
25 October 2018 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Hong Kong dan Shanghai anjlok pada penutupan tengah hari, Kamis (25/10/2018) mengikuti bursa Asia lainnya yang terpengaruh sentimen aksi jual besar-besaran di Wall Street.
Indeks Hang Seng anjlok 1,80% (455,18 poin) menjadi 24.794,60 pada jeda siang. Indeks komposit Shanghai merosot 1,42% (37,09 poin) menjadi 2.566,21, seperti dikutip dari AFP.
Ketakutan akan perlambatan ekonomi di AS menjalari bursa Asia yang membuat investor melepas instrumen berisiko seperti saham. Kemarin (24/10/2018), penjualan rumah baru di AS periode September hanya 553.000 unit, jauh di bawah konsensus yang sebesar 627.000 unit. Angka ini merupakan yang terendah dalam 2 tahun terakhir.
Kemudian, sinyal perlambatan ekonomi AS juga datang dari publikasi Beige Book oleh The Federal Reserve yang menyebut bahwa dunia usaha mulai menaikkan harga akibat perang dagang dengan China.
Tingginya bea masuk untuk importasi bahan baku dan barang modal asal China membuat dunia usaha semakin tidak bisa menahan untuk tidak menaikkan harga.
Beige Book adalah laporan The Fed yang merangkum hasil diskusi dengan para pelaku usaha di 12 negara bagian. Diskusi kali ini berlangsung sejak September hingga pertengahan Oktober 2018.
"Pabrik-pabrik melaporkan kenaikan harga barang jadi yang sudah tidak terhindarkan lagi. Kenaikan ini disebabkan biaya yang lebih tinggi pada impor bahan baku seperti baja yang terkait dengan kebijakan bea masuk," sebut laporan The Fed.
Di China sendiri, sinyal perlambatan ekonomi menjadi semakin jelas pasca perekonomian Negeri Panda diumumkan tumbuh sebesar 6,5% (YoY) pada kuartal-III 2018, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 6,6% YoY. Capaian ini merupakan yang terendah sejak 2009 silam.
Pada hari ini, pelaku pasar akan mencermati data perdagangan internasional Hong Kong yang akan diumumkan pada pukul 15:30 WIB. Sementara di China, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan untuk dirilis.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Indeks Shanghai Dibuka Flat, Hang Seng Melesat 0,96%
Indeks Hang Seng anjlok 1,80% (455,18 poin) menjadi 24.794,60 pada jeda siang. Indeks komposit Shanghai merosot 1,42% (37,09 poin) menjadi 2.566,21, seperti dikutip dari AFP.
Tingginya bea masuk untuk importasi bahan baku dan barang modal asal China membuat dunia usaha semakin tidak bisa menahan untuk tidak menaikkan harga.
Beige Book adalah laporan The Fed yang merangkum hasil diskusi dengan para pelaku usaha di 12 negara bagian. Diskusi kali ini berlangsung sejak September hingga pertengahan Oktober 2018.
"Pabrik-pabrik melaporkan kenaikan harga barang jadi yang sudah tidak terhindarkan lagi. Kenaikan ini disebabkan biaya yang lebih tinggi pada impor bahan baku seperti baja yang terkait dengan kebijakan bea masuk," sebut laporan The Fed.
Di China sendiri, sinyal perlambatan ekonomi menjadi semakin jelas pasca perekonomian Negeri Panda diumumkan tumbuh sebesar 6,5% (YoY) pada kuartal-III 2018, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 6,6% YoY. Capaian ini merupakan yang terendah sejak 2009 silam.
Pada hari ini, pelaku pasar akan mencermati data perdagangan internasional Hong Kong yang akan diumumkan pada pukul 15:30 WIB. Sementara di China, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan untuk dirilis.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Indeks Shanghai Dibuka Flat, Hang Seng Melesat 0,96%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular