Naik 345%, Transaksi Saham Milik Crazy Rich Tahir Tak Wajar

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 October 2018 08:37
Bursa mengingatkan para investor diharapkan untuk mengamati penjelasan yang diberikan oleh perseroan atas permintaan bursa.
Salah satu aktivitas IPO yang berlangsung tahun ini. Foto: Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang mencermati pergerakan harga saham PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) yang bergerak tidak wajar (unusual market activity/UMA).

Pasalnya, sejak mencatatkan sahamm perdananya (initial public offering/IPO) dengan harga Rp 110, saham perseroan hingga penutupan perdagangan kemarin telah melonjak 345,45% ke level harga Rp 490/saham.

Bursa mengingatkan para investor diharapkan untuk mengamati penjelasan yang diberikan oleh perseroan atas permintaan bursa.


Selain itu, pelaku pasar juga haru mencermati kinerja perusahaan, mengkaji kembali rencana aksi korporasi dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Sebagai tambahan informasi, MPRO baru saja mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan tercatat sebagai emiten ke-41 tahun ini. MPRO merupakan emiten yang bergerak di bidang pembangunan properti serta pengembang real estate.

Sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober lalu, harga saham perusahaan milik keluarga Tahir itu terus melesat.

Pada penutupan perdagangan kemarin Rabu (24/10/18), saham MPRO ditutup naik 25%, sedangkan selama seminggu terakhir harga saham perseroan telah meningkat 107,63%.

MPRO merupakan perusahaan milik keluarga Tahir, dimana Jonathan Tahir tercatat memiliki 33,99% saham, lalu Dato' Sri Tahir memiliki 17% dan sejumlah keluarga lainnya. Masyarakat memiliki 15,01%.

Perseroan di dirikan pada tahun 2004, kegiatan utama perseroan dan perusahaan anak saat ini difokuskan untuk pembangunan dan pengembangan properti multiguna yaitu apartemen, pusat bisnis dan perbelanjaan dan Kawasan industri.

Beberapa proyek yang dikerjakan perseroan antara lain, The Khayangan di Solo, Simprug Signature di Jakarta Selatan, The Grand Maja di Banten dan Tanjung Layar Beach Front di Makasar

Perseroan beserta anak perusahaan, memiliki land bank lebih dari 300 Ha, yang akan dibangun dan dikembangkan bagi properti yang diperuntukan untuk berbagai tujuan (mixed-used) yaitu apartemen, town house, gedung perkantoran, dan shop houses / retail. 
(hps/hps) Next Article Diawasi Bursa, Saham Milik Crazy Rich Tahir Naik Lagi 24,49%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular