
Beban Pokok dan Utang Naik, Laba Jasa Marga Turun 7%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 October 2018 19:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan penurunan laba bersih di sepanjang periode Januari - September tahun ini. Beban pokok pendapatan dan keuangan yang tinggi menyebabkan pertumbuhan bottom line perseroan tertahan.
Tercatat, laba bersih perseroan turun 6,88% menjadi Rp 1,77 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau kuartal III-2017 senilai Rp 1,9 triliun.
Padahal, JSMR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18,69% menjadi Rp 27,38 triliun dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu senilai Rp 23,07 triliun.
Pendapatan tertinggi berasal dari pendapatan konstruksi yang meningkat 24,34% secara year on year (YoY) menjadi Rp 20,25 triliun. Sedangkan pendapatan tol dan usaha lainnya tumbuh 5,13% menjadi Rp 7,13 triliun.
Beban pokok pendapatan perseroan meningkat 20,06% YoY menjadi senilai Rp 23,14 triliun. Beban pokok tertinggi berasal dari beban konstruksi yang naik 24,16% yakni senilai Rp 20,11 triliun.
Sementara beban keuangan JSMR pada kuartal III-2018 melonjak 65,96% dari periode yang sama tahun lalu Rp 895 miliar menjadi Rp 1,46 triliun.
Beban keuangan tertinggi didorong oleh utang obligasi yang naik 183,16% YoY menjadi Rp 599,97 miliar. Disusul oleh utang bank yang melonjak signifikan sebesar 89,49% YoY menjadi Rp 541,76 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat turun 7,05% dari sebelumnya Rp 60,95 triliun di akhir 2017 menjadi Rp 56,65 triliun pada kuartal III tahun ini. Pada periode yang sama, ekuitas perseroan tumbuh 2,67% menjadi Rp 18,84 triliun.
Sedangkan aset JSMR di sepanjang Januari-September tahun ini turun 4,8% menjadi Rp 75,5 triliun dibandingkan dengan aset perseroan di akhir 2017 senilai Rp 79,31 triliun.
(hps/hps) Next Article Mau Mudik Lebaran, Jasa Marga Bakal Panen Trafik Nih?
Tercatat, laba bersih perseroan turun 6,88% menjadi Rp 1,77 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau kuartal III-2017 senilai Rp 1,9 triliun.
Padahal, JSMR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18,69% menjadi Rp 27,38 triliun dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu senilai Rp 23,07 triliun.
Pendapatan tertinggi berasal dari pendapatan konstruksi yang meningkat 24,34% secara year on year (YoY) menjadi Rp 20,25 triliun. Sedangkan pendapatan tol dan usaha lainnya tumbuh 5,13% menjadi Rp 7,13 triliun.
Sementara beban keuangan JSMR pada kuartal III-2018 melonjak 65,96% dari periode yang sama tahun lalu Rp 895 miliar menjadi Rp 1,46 triliun.
Beban keuangan tertinggi didorong oleh utang obligasi yang naik 183,16% YoY menjadi Rp 599,97 miliar. Disusul oleh utang bank yang melonjak signifikan sebesar 89,49% YoY menjadi Rp 541,76 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat turun 7,05% dari sebelumnya Rp 60,95 triliun di akhir 2017 menjadi Rp 56,65 triliun pada kuartal III tahun ini. Pada periode yang sama, ekuitas perseroan tumbuh 2,67% menjadi Rp 18,84 triliun.
Sedangkan aset JSMR di sepanjang Januari-September tahun ini turun 4,8% menjadi Rp 75,5 triliun dibandingkan dengan aset perseroan di akhir 2017 senilai Rp 79,31 triliun.
(hps/hps) Next Article Mau Mudik Lebaran, Jasa Marga Bakal Panen Trafik Nih?
Most Popular