Jasa Marga Komit Wujudkan Jalan Tol Berkelanjutan

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
01 September 2023 12:12
Jasa Marga
Foto: dok Jasa Marga

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk konsisten melakukan penambahan jalan tol operasi dan konsesi jalan tol, dalam rangka menciptakan value bagi pemegang saham. Hal ini juga dilakukan untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader dalam industri jalan tol di Indonesia.

Hingga Semester I-2023, panjang jalan tol operasi di Indonesia mencapai 2.623 km, di mana pada periode 1978-2014 total jalan tol yang beroperasi adalah sepanjang 789 km dan sepanjang 1.834 km dibangun pada 2015. Dari total tersebut, sepanjang 1.260 km jalan tol operasi dikelola Jasa Marga Group dengan total konsesi jalan tol mencapai 1.736 km.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, pencapaian positif tersebut mencerminkan fokus Jasa Marga Group dalam membangun sustainable corporation.

"Tidak hanya mengejar return bagi pemegang saham, Jasa Marga juga memperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosial bagi para pemangku kepentingannya," ujar Subakti dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9/2023).

Dia menjelaskan di 2023 Jasa Marga menargetkan pengoperasian secara fungsional untuk dua ruas jalan tol Jasa Marga Group. Pertama Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 (Pamulang Cinere) sepanjang 3,64 km yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol JORR dan akan terintegrasi dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B.

Kedua, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 (Sadang Sukabungah) sepanjang 31,25 km yang akan terhubung dengan Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Jakarta Cikampek. Jalan tol ini juga membantu mendistribusikan lalu lintas dari arah Bandung menuju Jakarta selama periode libur Hari Raya Idul Fitri serta Natal dan Tahun Baru.

"Secara berkala hingga 2025 dan seterusnya, Jasa Marga akan fokus membangun konstruksi dan mengoperasikan secara bertahap lima ruas jalan tol yang saat ini dalam tahap konstruksi maupun pembebasan lahan, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Tol Akses Patimban. Dalam pembangunannya, Perseroan berkomitmen memperhatikan kualitas hasil pekerjaan, keselamatan kerja, serta mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri," tambahnya.

Lebih lanjut, Jasa Marga berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang Semester I-2023 sejalan dengan peningkatan volume lalu lintas jalan tol operasional. Pada Semester I-2023 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,15 triliun atau meningkat 56,3% jika dibandingkan semester I-2022.

Peningkatan kinerja positif Perseroan juga tercermin dari pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp 6,98 triliun atau tumbuh 4,9%. Pendapatan ini dikontribusikan oleh kinerja pendapatan tol sebesar Rp 6,13 triliun yang meningkat 1,0% dari Semester I-2022 dan kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 848,92 miliar atau naik 47,2% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Subakti menjelaskan, dalam mengoperasikan jalan tol, Jasa Marga mengoptimalkan pelayanan berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Jasa Marga juga mengimplementasikan Intelligent Transport System (ITS) melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID).

"JID merupakan peta digital yang terintegrasi dengan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga," ujar dia.

Menurut dia, JID digunakan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan pengelolaan pelayanan jalan tol terintegrasi. Teknologi ini juga menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas yang didukung oleh 2.100 CCTV, 65 analytics CCTV, 52 traffic counting, dan 28 radar yang terhubung menggunakan jaringan fiber optic.

"Pengguna jalan dapat langsung mengakses kecanggihan ITS untuk memantau kondisi dan situasi lalu lintas melalui aplikasi Travoy yang dapat diunduh melalui App Store dan Playstore dan Dynamic Message Sign (DMS) ruas jalan tol. Sehingga dapat membantu mereka dalam merencanakan perjalanan dengan baik," paparnya.

Di samping itu, Jasa Marga memfokuskan implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Jasa Marga (TJSL) berbasis Sustainability Development Goals (SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Di antaranya menginisiasi pengelolaan jalan tol yang ramah lingkungan melalui sertifikasi Green Toll Road pertama di Indonesia. Adapun di 2023, Jasa Marga memiliki tiga ruas tol tersertifikasi Green Toll Road Indonesia dengan predikat Gold, yaitu Jalan Tol Gempol Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang, dan Jalan Tol Bali Mandara.

Kemudian Jasa Marga melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) beserta kelompok usahanya mendukung program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 15 titik di rest area Jalan Tol Jasa Marga Group.

Jasa Marga juga berkolaborasi dengan PT Bukit Asam Tbk untuk mengembangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di jalan tol Jasa Marga Group. Saat ini, terdapat PLTS di Jalan Tol Bali Mandara dengan kapasitas sebesar 400 kWp.

"Dengan adanya PLTS ini, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang ramah lingkungan," ujar Subakti.

Selain itu, Perseroan juga menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) dengan memberikan bantuan pembayaran sewa tenant, pinjaman pendanaan, hingga bantuan sarana dan prasarana di rest area bagi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK). Hal ini selaras dengan komitmen Perseroan untuk meningkatkan rasio jumlah UMK di rest area Jasa Marga Group.

"Saat ini jumlah UMK mencapai sekitar 50% atau melebihi alokasi yang diwajibkan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk alokasi lahan di rest area sebesar 30%. Inilah wujud komitmen Jasa Marga Group dalam membina dan mengembangkan pemangku kepentingan serta ekosistemnya, untuk mendapatkan dukungan mewujudkan visi Jasa Marga Group sebagai perusahaan berkelanjutan," pungkas dia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jasa Marga Implementasikan Prinsip GCG Lewat Digitalisasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular