
Erick Thohir: Ekonomi Digital Perlu Perlindungan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi 5% harus terus dijaga hingga tahun 2024 terlepas dari kompleksitas dinamika geopolitik global dan imbas dari ketidakpastian.
Ia sangat mengapresiasi kebijakan Presiden terkait dengan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Hilirisasi di berbagai sektor juga harus terus dilakukan termasuk hilirisasi pangan atau industrialisasi pangan.
Selain itu, Erick mengungkapkan, Indonesia juga perlu memberikan perlindungan ekonomi digital yang saat ini sudah berkembang pesat dan sangat potensial dalam berkontribusi untuk pertumbuhan nasional.
"Ada dua lagi yang harus kita dorong yaitu perlindungan ekonomi digital kita. Karena kalau tidak kita hanya jadi market dan habis di bawah," ujarnya dalam acara BUMN Performance Report CNBC Indonesia, Jumat (1/9).
Erick menyebut, enterpreneurship Indonesia harus terus didukung karena jumlahnya masih jauh di bawah negara-negara Asia Tenggara. Padahal, ekonomi digital sangat berperan bagi pertumbuhan ekonomi yang potensinya dapat menyentuh Rp 4.500 triliun.
"Terbesar di Asia Tenggara mungkin 40% jangan sampai kita tak melihat ini," sebutnya.
Apalagi, Erick menambahkan, industri kreatif yang cikal bakalnya adalah kreator anak muda Indonesia seperti film dan musik juga todak kalah penting.
"Makanya, saya secara pribadi kita harus benar-benar ketika saya bicara di kampus-kampus saya sampaikan. Ini momentum yang tidak datang 2 kali. Ayo kita sama-sama berkolaborasi. Kita sama-sama bangun ini," ungkapnya.
"Tidak melihat ini peran siapa. Ini peran BUMN, privat sektor atau kementerian, tidak. Ini peran kita sama-sama kok. Ini buat bangsa kita untuk menjadi bangsa yang maju dan setara itu yang paling penting," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Sebut BUMN Indonesia Beda, Tidak Seperti AS & China
