
Kata Bos Jasa Marga Soal Pelemahan Rupiah
Exist In Exist, CNBC Indonesia
05 September 2018 13:39

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengakui pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini sudah mencapai level Rp 14.900/US$ tidak berdampak bagi perusahaan.
Direktur Utama JSMR Desi Arryani mengatakan bahkan investor asing masih berani berinvestasi di perusahaan dengan mengambil resiko perubahan nilai tukar ini.
"Alhamdullilah dalam hal ini [pelemahan rupiah] tidak ada dampaknya, kami tidak memiliki pinjaman mata uang asing, bahkan investor asing berani investasi di Jasa Marga mengambil resiko perubahan currency," tuturnya dalam konferensi pers di Hotel Bhidakara, Rabu (5/9/2018).
Desi menjelaskan para investor asing tersebut berinvestasi baik secara langsung menjadi pemegang saham ataupun melalui berbagai instrumen pendanaan yang diterbitkan perusahaan seperti surat utang dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
"Berarti kami dianggap mempunyai struktur permodalan yang kuat, programnya jelas dan tereksekusi secara target, sehingga dia percaya kalau dia investasi di Jasa Marga dia dapat gain (untung) yang baik," jelasnya.
Selain itu, Desi juga menegaskan tidak ada proyek Jasa Marga yang ditunda seperti rencana pemerintah yang akan menunda beberapa proyek infrastruktur sebagai salah satu cara menyelamatkan rupiah dengan mengendalikan impor.
"Itu mungkin [proyek yang dibiayai] APBN kali [yang ditunda], kita kan pakai ekuiti dan investasi jadi tidak ada yang ditunda, semua dikebut terus. TKDN (Tingkat komponen dalam negeri) hampir 100% kami," pungkasnya.
(ray) Next Article Perhatian! Jelang Idul Adha, Jasa Marga Tutup Tol MBZ
Direktur Utama JSMR Desi Arryani mengatakan bahkan investor asing masih berani berinvestasi di perusahaan dengan mengambil resiko perubahan nilai tukar ini.
"Alhamdullilah dalam hal ini [pelemahan rupiah] tidak ada dampaknya, kami tidak memiliki pinjaman mata uang asing, bahkan investor asing berani investasi di Jasa Marga mengambil resiko perubahan currency," tuturnya dalam konferensi pers di Hotel Bhidakara, Rabu (5/9/2018).
"Berarti kami dianggap mempunyai struktur permodalan yang kuat, programnya jelas dan tereksekusi secara target, sehingga dia percaya kalau dia investasi di Jasa Marga dia dapat gain (untung) yang baik," jelasnya.
Selain itu, Desi juga menegaskan tidak ada proyek Jasa Marga yang ditunda seperti rencana pemerintah yang akan menunda beberapa proyek infrastruktur sebagai salah satu cara menyelamatkan rupiah dengan mengendalikan impor.
"Itu mungkin [proyek yang dibiayai] APBN kali [yang ditunda], kita kan pakai ekuiti dan investasi jadi tidak ada yang ditunda, semua dikebut terus. TKDN (Tingkat komponen dalam negeri) hampir 100% kami," pungkasnya.
(ray) Next Article Perhatian! Jelang Idul Adha, Jasa Marga Tutup Tol MBZ
Most Popular