Surya Semesta-Jasa Marga Kolaborasi Bangun Tol Akses Patimban

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 August 2018 12:19
Surya Semesta merupakan perusahaan pengembang kawasan industri dan Jasa Marga merupakan operator tol terbesar
Foto: ist jasamarga
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapat persetujuan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) membentuk konsorsium dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membangun jalan tol akses Patimban.

"Konsorsium kami bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)," ujar Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman kepada media saat dijumpai dalam gelaran Investor Summit 2018, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini tengah menunggu panggilan dari pemerintah untuk tender konsesi operator tol tersebut. Erlin menuturkan, pihaknya memperkirakan paling tidak di kuartal III tahun ini sudah mulai ada panggilan, dan paling lambat di kuartal IV-2018.

Selain itu, lanjutnya, investasi yang dibutuhkan untuk membangun akses Patimban tersebut ada di sekitar Rp 5 triliun, dengan panjang 38-40 km. Adapun, saat ini pihaknya bersama dengan Jasa Marga masih dalam tahap membicarakan berapa besar bagian masing-masing.

"Yang pasti Jasa Marga nanti mayoritas, minoritasnya dari kami," terang Erlin.

Pinjaman dari IFC
Sebelumnya, perusahaan juga telah mendapat pinjaman dari International Finance Corporation (IFC), anggota dari Grup Bank Dunia, senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,43 triliun. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membangun kawasan industri seluas 2.000 hektar yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.

Lokasi tersebut berdekatan dengan Bandara Internasional Kertajati yang baru dibuka dan Pelabuhan Laut Dalam Patimban Berlokasi serta berada dekat dengan jaringan jalan Tol Trans Jawa. Kawasan industri Subang ini nantinya akan menyediakan infrastruktur modern untuk pabrik-pabrik domestik maupun internasional.

Menanggapi hal ini, Erlin mengatakan, pinjaman yang diberikan tersebut memiliki tenor delapan tahun.

"Pinjaman akan digunakan untuk pengembangan kawasan industri di Subang, dan akusisi lahan. Tenornya delapan tahun, dan bunga ada di 2,75%. Kami sangat bersyukur atas pinjaman dengan tenor panjang ini, dan bisa jadi investasi jangka panjang perusahaan," pungkas Erlin.
(hps/hps) Next Article Bos Properti RI Tiba-Tiba Surati CEO Tesla Elon Musk, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular