2 Saham Produsen Ban Meroket Saat IHSG Terkapar di Zona Merah

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 October 2018 16:40
Kenaikan harga saham produsen ban tersebut terjadi pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten produsen ban pada perdagangan hari ini melesat seiring dengan ekspektasi kenaikan penjualan. Kenaikan harga saham produsen ban tersebut terjadi pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah.

Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) naik 8,66% ke level harga Rp 690/saham. Volume perdagangan saham GJTL tercatat mencapai 37,86 juta saham senilai Rp 26,41 miliar.

Secara year to date harga saham GJTL hanya naik 1,47%. Namun dalam sepekan terakhir harga saham Gajah Tunggal tercatat naik 13,11%.


GJTL berencana untuk menaikan porsi penjualan pasar ekspor dari 35% menjadi 40% dari total produksi. Pasar Eropa jadi target utama penambahan penjualan produk ban yang diproduksi Gajah Tunggal.

Ekspansi tersebut akan fokus pada penjualan ban untuk truk dan bus (TBR). Dimana perseroan meningkatkan kapasitas produksi ban jenis TBR meningkat sejak pendirian pabrik ban baru.

Dengan fasilitas tersebut, diperkirakan kapasitas produksi ban TBR perseroan meningkat dari sebelumnya 2 ribu ban per hari menjadi 3.500 ban perharinya.

Saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) pada perdagangan hari ini naik 8,13% ke level Rp 665/saham. Volume perdagangan saham ban merek Achilles mencapai 78,12 juta saham senilai Rp 51,22 miliar.

Perseroan optimistis penjualan sampai dengan akhir 2018 dapat tumbuh di atas 10% seiring dengan peningkatan penetrasi pasar eskpor.

MASA merupakan perusahaan ban yang berdiri sejak 1988 di Indonesia. Multistrada memproduksi ban untuk kendaraan roda dua (brand Corsa) dan untuk kendaraan roda empat (brand Achilles).

Hingga semester I-2018 penjualan MASA naik menjadi US$ 153,07 juta atau naik dari periode sama tahun sebelumnya sebanyak US$ 128,39 juta. Pada periode ini perseroan juga berhasil mencetak laba bersih sebanyak US$ 506,56 ribu. Periode sama tahun lalu perseroan merugi sebesar US$ 2,34 juta.



(hps/roy) Next Article Gajah Tunggal Tambah Ekspor, Fokus Bidik Pasar Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular