Crazy Rich Boy Thohir Tukar Dolar Rp 25 T, Ini Tanggapan BI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 October 2018 15:07
Saat ini transaksi korporasi dalam dolar di domestik tinggal US$ 2 miliar per bulan sebelumnya US$ 8 miliar.
Foto: RDG Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia (BI) mengapresiasi langkah yang diambil PT Adaro Energy Tbk mengkonversi dolar Amerika Serikat (AS) menjadi rupiah dan berharap tindakan tersebut diikuti oleh korporasi-korporasi lainnya demi penguatan rupiah.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan pada tahun 2014, BI menerbitkan dua aturan terkait lindung nilai (hedging) bagi korporasi yang wajib melakukan hedging dan korporasi yang menerbitkan utang luar negeri (ULN) harus di rating. Lainnya, penggunaan rupiah dalam transaksi dalam negeri (domestik).

"Dan memang ada beberapa sektor yang mendapat pengecualian misalnya infrastruktur dan sebagainya yang mendapatkan konfirmasi dari sektor tersebut," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Mirza menambahkan sebelum aturan wajib gunakan rupiah di transaksi domestik, transaksi valas domestik mencapai US$8 miliar per bulan. Setelah aturan ini keluar, transaksi menciut menjadi US$2 miliar per bulan.

"Jadi bisa dibilang ada permintaan dolar yang tidak perlu dan tidak seharusnya karena transaksi dalam negeri," tambah Mirza.

"Adaro sudah berkomitmen dalam pembayaran tidak lagi menggunakan valuta asing tetapi menggunakan rupiah. Kalau Adaro dan diikuti perusahaan lain melakukan transaksi menggunakan rupiah, itu bisa turun lagi yang US$2 miliar tersebut."

Asal tahu saja, pada awal Oktober lalu Adaro Energy membuat gebrakan dengan menukarkan transaksi perusahaan yang selama ini menggunakan dolar AS ke rupiah. Saat ini Presiden Direktur Adaro Energy adalah Garibaldi (Boy) Thohir yang juga memiliki saham perusahaan.

Tak tanggung-tanggung, total transaksi yang dikonversi oleh kakak dari Erick Thohir ini diperkirakan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25 triliun. Transaksi ini didapat dari kerja sama dengan mitra lokal seperti Pertamina, Pama, dan lainnya. Langkah ini diikuti oleh perusahaan dan taipan lainnya.
(roy/wed) Next Article Naik 4,3%, Produksi Batu Bara Adaro Capai 54 Juta Ton di 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular