
Dolar AS Kembali Tembus Rp 15.200, IHSG ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 October 2018 12:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi 1 dengan melemah 0,42% ke level 5.816,18.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,96 triliun dengan volume sebanyak 5,84 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 205.358 kali.
Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan regional yang juga diperdagangkan di zona merah: indeks Nikkei anjlok 2,38%, indeks Shanghai turun 1,37%, indeks Hang Seng melemah 2,03%, indeks Strait Times turun 1,01%, dan indeks Kospi naik terpangkas 2,39%.
Koreksi di bursa saham regional terjadi lantaran investor merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan dalam perdagangan-perdagangan sebelumnya. Dalam 2 perdagangan terakhir misalnya (19 dan 22 Oktober), tercatat indeks Shanghai sudah melesat 6,78%, sementara indeks Hang Seng menguat 2,74%.
Lebih lanjut, investor dipaksa bermain aman dengan melepas instrumen berisiko seiring dengan sentimen negatif yang berpotensi mempengaruhi stabilitas perekonomian dunia. Sentimen negatif yang dimaksud adalah potensi ribut-ribut antara AS dengan sekutunya Arab Saudi terkait dengan tewasnya kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Perkembangan terbaru, semakin jelas bahwa tewasnya Khashoggi adalah sesuatu yang terencana. Hal ini diketahui pasca Khashoggi "gadungan" terlihat keluar dari Konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober dengan mengenakan jenggot palsu dan kacamata.
Pria itu juga memakai celana, kemeja dan jaket yang terlihat dipakai Khashoggi ketika masuk ke Konsulat Saudi. Pria tersebut tertangkap video berada di The Blue Mosque, sebuah masjid bersejarah sekaligus destinasi wisata di kota Istanbul.
Seorang pejabat Turki berkata kepada CNN International bahwa Khashoggi gadungan dipakai sebagai umpan. Ia menyamar sebagai si jurnalis untuk mendukung alibi bahwa pemerintah Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Sayangnya, rencana itu gagal karena kesalahan berbusana. Dalam rekaman video, penyamar yang diidentifikasi sebagai Mustafa al-Madani mengenakan sepatu yang berbeda dengan apa yang Khashoggi pakai ketika masuk ke konsulat, menurut laporan The Washington Post. Madani diduga bekerja untuk badan intelijen Saudi. Di awal tahun ini, dia terlihat di New York sebelum kunjungan diplomasi dari Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
"Itu adalah kegagalan penyamaran, jadi itu tidak pernah menjadi bagian resmi dari narasi pemerintah Saudi," kata diplomat itu kepada The Washington Post.
Sejauh ini, belum ada sanksi apapun yang dikeluarkan oleh AS untuk Arab Saudi. Memang, kesepakatan bisnis antara AS dengan Arab Saudi terbilang fantastis sehingga wajar jika pemerintahan Donald Trump terlihat sangat berhati-hati dalam bertindak. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi berkomitmen membeli persenjataan dari AS senilai US$ 110 miliar.
Namun, bukan tak mungkin jika pada akhirnya Trump dipaksa bersikap luar biasa tegas terhadap sekutunya tersebut.
Saham-saham sektor jasa keuangan menjadi motor pelemahan IHSG. Saham-saham emiten perbankan dilepas investor lantaran rupiah yang melemah hingga 0,16% per akhir sesi 1 ke level 15.205/dolar AS di pasar spot.
Ekspektasi mengenai ditahannya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) nampak membebani langkah rupiah. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75% pada pertemuan bulan ini.
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 150 bps guna merespon pelemahan rupiah yang datang sebagai akibat dari normalisasi kebijakan oleh the Federal Reserve.
Saham-saham emiten perbankan yang dilepas investor diantaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-0,98%), PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (-0,85%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,32%).
Sisi positifnya, investor asing justru membukukan beli bersih sebesar Rp 105,1 miliar. 5 besar saham yang dikoleksi investor asing adalah: PT Astra International Tbk/ASII (Rp 285,2 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 272,5 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 165,5 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 151,5 miliar), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 53,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Ikut Melemah, Rupiah Tembus 14.500 Per Dolar AS
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,96 triliun dengan volume sebanyak 5,84 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 205.358 kali.
Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan regional yang juga diperdagangkan di zona merah: indeks Nikkei anjlok 2,38%, indeks Shanghai turun 1,37%, indeks Hang Seng melemah 2,03%, indeks Strait Times turun 1,01%, dan indeks Kospi naik terpangkas 2,39%.
Perkembangan terbaru, semakin jelas bahwa tewasnya Khashoggi adalah sesuatu yang terencana. Hal ini diketahui pasca Khashoggi "gadungan" terlihat keluar dari Konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober dengan mengenakan jenggot palsu dan kacamata.
Pria itu juga memakai celana, kemeja dan jaket yang terlihat dipakai Khashoggi ketika masuk ke Konsulat Saudi. Pria tersebut tertangkap video berada di The Blue Mosque, sebuah masjid bersejarah sekaligus destinasi wisata di kota Istanbul.
Seorang pejabat Turki berkata kepada CNN International bahwa Khashoggi gadungan dipakai sebagai umpan. Ia menyamar sebagai si jurnalis untuk mendukung alibi bahwa pemerintah Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Sayangnya, rencana itu gagal karena kesalahan berbusana. Dalam rekaman video, penyamar yang diidentifikasi sebagai Mustafa al-Madani mengenakan sepatu yang berbeda dengan apa yang Khashoggi pakai ketika masuk ke konsulat, menurut laporan The Washington Post. Madani diduga bekerja untuk badan intelijen Saudi. Di awal tahun ini, dia terlihat di New York sebelum kunjungan diplomasi dari Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
"Itu adalah kegagalan penyamaran, jadi itu tidak pernah menjadi bagian resmi dari narasi pemerintah Saudi," kata diplomat itu kepada The Washington Post.
Sejauh ini, belum ada sanksi apapun yang dikeluarkan oleh AS untuk Arab Saudi. Memang, kesepakatan bisnis antara AS dengan Arab Saudi terbilang fantastis sehingga wajar jika pemerintahan Donald Trump terlihat sangat berhati-hati dalam bertindak. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi berkomitmen membeli persenjataan dari AS senilai US$ 110 miliar.
Namun, bukan tak mungkin jika pada akhirnya Trump dipaksa bersikap luar biasa tegas terhadap sekutunya tersebut.
Saham-saham sektor jasa keuangan menjadi motor pelemahan IHSG. Saham-saham emiten perbankan dilepas investor lantaran rupiah yang melemah hingga 0,16% per akhir sesi 1 ke level 15.205/dolar AS di pasar spot.
Ekspektasi mengenai ditahannya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) nampak membebani langkah rupiah. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75% pada pertemuan bulan ini.
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 150 bps guna merespon pelemahan rupiah yang datang sebagai akibat dari normalisasi kebijakan oleh the Federal Reserve.
Saham-saham emiten perbankan yang dilepas investor diantaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-0,98%), PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (-0,85%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,32%).
Sisi positifnya, investor asing justru membukukan beli bersih sebesar Rp 105,1 miliar. 5 besar saham yang dikoleksi investor asing adalah: PT Astra International Tbk/ASII (Rp 285,2 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 272,5 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 165,5 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 151,5 miliar), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 53,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Ikut Melemah, Rupiah Tembus 14.500 Per Dolar AS
Most Popular