The Fed & BI Hawkish, Korporasi Enggan Terbitkan Obligasi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 October 2018 11:25
Perusahaan akan lebih selektif untuk menggunakan sumber pendanaan yang tepat.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai penggalangan dana di pasar modal hingga akhir September lalu mengalami penurunan hingga mencapai Rp 44,58 triliun, terutama instrumen obigasi dan sukuk.

Menurut Analis penurunan nilai ini terjadi kenaikan pengaruh kenaik suku bunga sehingga korporasi cenderung menahan diri untuk menerbitkan surat utang karena biaya penerbitan (cost of fund) menjadi lebih mahal bagi perusahaan.

Kepala Riset Erdikha Elit Sekuritas Wilson Sofan mengatakan untuk menerbitkan obligasi tentunya korporasi harus menyesuaikan nilai kupon obligasi yang diberikan kepada investor dengan memperhatikan tingkat suku bunga acuan. Perusahaan akan lebih selektif untuk menggunakan sumber pendanaan yang tepat.

"Karena kan pasti harga Obligasi dia harus nyesuaiin dengan suku bunganya. Kalau suku bunganya yang dia terbitkan Obligasi lebih mahal dibanding pin jam di bank ngapain terbitin obligasi," kata Wilson kepada CNBC Indonesia, Senin (22/10).

Selain itu, pertimbangan lainnya adaah perusaaan juga harus mempertimbangkan ketersediaan dana di pasar. Pasalnya peningkatan suku bunga The Fed sejak awal tahun telah terjadi aliran dana keluar (capital outflow) baik dari pasar saham maupun pasar obligasi.

"Capital outflow terjadi yang paling terhantam itu yang risikonya paling tinggi itu di pasar saham, kedua di obligasi, ketiga mungkin di money market. Dengan The Fed masih menaikkan kemungkinan besar masih akan outflow," jelas dia.

Dalam kondisi tersebut, penggalangan dana melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) menjadi salah satu alternatif untuk memperoleh dana murah dari pasar modal. Meski demikian, Wilson menilai korporasi juga tetap harus memiliki investor strategisnya (anchor investor) sender untuk memastikan seluruh saham yang diterbitkan bisa diserap.

"Strateginya itu kan banyak penggalangan dana korporasi itu, IPO ini salah satunya. Atau mungkin dengan IPO ini mereka investor sudah ada anchornnya jadi serta merta tidak mengharapkan ritel aja," tutup dia.


Penggalangan dana di pasar modal sejak awal tahun ini hingga akhir September lalu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah tersebut turun sebesar Rp 44,58 triliun menjadi Rp 137,6 triliun di akhir September ini dari sebelumnya sebesar Rp 182,20 triliun pada akhir September 2017.

Tercatat bahwa sepanjang tahun ini nilai penerbitan emisi PUT berjumlah sebesar Rp 26,10 triliun dibanding dengan Rp 64,33 triliun di periode yang sama di tahun sebelumnya.

Lalu, untuk aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk outstanding penerbitannya juga mengalami penurunan yang lumayan besar. Dari Rp 112,33 triliun di akhir kuartal ketiga 2017 turun menjadi Rp 97, 48 triliun di akhir periode yang sama 2018.

Satu-satunya nilai emisi yang mengalami peningkatan adalah jumlah emisi dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), naik drastis menjadi Rp 14,04 triliun dari hanya sebanyak 5,54 triliun saja di periode tahun lalu.
(hps) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular