Indonesia Boleh Menepuk Dada, IHSG Terbaik di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 October 2018 09:47
Indonesia Boleh Menepuk Dada, IHSG Terbaik di Asia
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat sepanjang pekan ini. Sentimen domestik menjadi faktor pelecut laju IHSG. 

Sepanjang pekan ini, IHSG menguat 1,4% secara point-to-point. Meski melemah dalam 2 hari perdagangan terakhir, IHSG masih mampu mencatatkan penguatan secara mingguan. 

 

Faktor domestik menjadi pendorong laju IHSG. Data positif yang melesatkan IHSG adalah penjualan mobil. 

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, penjualan mobil pada September adalah 93.103 unit atau naik 6,24% secara year-on-year (YoY). Sedangkan penjualan Januari-September tercatat 856.439 unit, tumbuh 6,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Hasilnya adalah saham ASII melejit 6,57% dalam sepekan. Kenaikan saham ASII mendorong indeks sektor aneka industri lompat 5,54%, tertinggi di antara sektor-sektor lainnya. 

Sektor dengan penguatan tertinggi kedua adalah agrikultur, yang naik 3,43%. Penyebabnya adalah kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) sebesar 0,57% sepanjang minggu ini. 

Saham-saham produsen CPO pun melaju kencang. Secara mingguan, harga saham AALI naik 3,24%, BWPT melesat 5,85%, LSIP meroket 10,17%, dan PALM melambung 10,24%.  

Sementara sektor dengan penguatan tertinggi ketiga adalah manufaktur dengan kenaikan 2,14%. Penyebabnya adalah rilis data perdagangan internasional. 

Badan Pusat Statistik mengumumkan data perdagangan internasional periode September 2018. Ekspor tercatat US$ 14,83 miliar atau tumbuh 1,7% year-on-year (YoY). Meski kinerja ekspor kurang meyakinkan, tetapi impor pun tertekan. 

Pada September, nilai impor adalah US$ 14,6 miliar atau tumbuh 14,18% YoY. Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia mampu mencatat surplus US$ 230 juta. Ini merupakan surplus perdagangan pertama sejak Juni 2018.  

Saham-saham industri manufaktur yang berorientasi ekspor seakan menemukan momentum kebangkitan. Secara mingguan, saham UNVR naik 1,24%, SRIL lompat 8,18%, dan KLBF terdongkrak 8,66%. 

Selain itu, harus diakui bahwa koreksi IHSG yang sudah terlalu dalam membuat aset-aset di Bursa Efek Indonesia menjadi lebih murah sehingga menarik minat investor. Sejak awal Oktober, IHSG sudah amblas 2,33%. 

Investor asing pun berbondong-bondong memborong aset di pasar saham Indonesia. Sepanjang pekan ini, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 1,21 triliun.

Dengan penguatan 1,4%, IHSG menjadi salah satu indeks saham dengan kinerja terbaik di Asia pekan ini. Secara mingguan, Straits Times melemah 0,22%, Kospi berkurang 0,26%, Shanghai Composite amblas 2,16%, Hang Seng terpangkas 0,93%, dan Nikkei 225 minus 0,13%. Hanya KLSE (Malaysia) yang juga menguat yaitu 0,08%.

Oleh karena itu, bisa dibilang IHSG menjadi yang terbaik di antara indeks saham Asia. Pekan ini Indonesia boleh lah menepuk dada.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular