Chris Kanter Jadi Dirut, Harga Saham Indosat Melesat 2,31%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 October 2018 15:07
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor saham mengapresiasi keputusan pemegang saham yang menunjuk Chris Kanter sebagai nahkoda baru PT Indosat Tbk (ISAT). Hal ini tercermin dari kenaikan harga saham perusahaan.
Harga saham ISAT menguat 2,31% menjadi Rp 2.660 per saham. ISAT telah diperdagangkan sebanyak 191 kali dengan volume 304 ribu lembar saham dengan total transaksi Rp 811,04 juta.
Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Rabu (17/10/2018), pemegang saham Indosat menunjuk Chris Kanter sebagai direktur utama perusahaan menggantikan Joy Wahyudi yang mengundurkan diri.
Penunjukkan Chris Kanter memberikan harapan baru pada investor akan transformasi yang akan dijalankan untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Pada semester I-2018, perseroan mencatat rugi bersih senilai Rp 693,7 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 869,32 miliar.
Rugi bersih yang dialami perseroan disebabkan penurunan pendapatan signifikan pada semester I-2018 dan kenaikan beban yang tinggi.
Pendapatan ISAT turun 26,78% year on year (YoY) menjadi Rp 11,06 triliun. Sementara itu beban pokok pendapatan mencapai Rp 10,53 triliun.
Aturan baru pemerintah yang mewajibkan registrasi kartu perdana yang berrdampak pada kinerja kuartal I serta perubahan GTM strategi perseroan dari push menjadi pull, juga berdampak pada performansi penurunan 22% basis pelanggan ISAT pada semester I-2018.
(roy/wed) Next Article Disebut Ganti Joy Wahjudi jadi CEO ISAT, Siapa Chris Kanter?
Harga saham ISAT menguat 2,31% menjadi Rp 2.660 per saham. ISAT telah diperdagangkan sebanyak 191 kali dengan volume 304 ribu lembar saham dengan total transaksi Rp 811,04 juta.
Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Rabu (17/10/2018), pemegang saham Indosat menunjuk Chris Kanter sebagai direktur utama perusahaan menggantikan Joy Wahyudi yang mengundurkan diri.
Rugi bersih yang dialami perseroan disebabkan penurunan pendapatan signifikan pada semester I-2018 dan kenaikan beban yang tinggi.
Pendapatan ISAT turun 26,78% year on year (YoY) menjadi Rp 11,06 triliun. Sementara itu beban pokok pendapatan mencapai Rp 10,53 triliun.
Aturan baru pemerintah yang mewajibkan registrasi kartu perdana yang berrdampak pada kinerja kuartal I serta perubahan GTM strategi perseroan dari push menjadi pull, juga berdampak pada performansi penurunan 22% basis pelanggan ISAT pada semester I-2018.
(roy/wed) Next Article Disebut Ganti Joy Wahjudi jadi CEO ISAT, Siapa Chris Kanter?
Most Popular