
IHSG Siap Lanjutkan Penguatan, Dibuka Menguat 0,56%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 October 2018 09:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan dengan kenaikan 0,56% ke Level 5.833. Sektor berkapitalisasi besar seperti konsumer dan keuangan nampak hijau pada perdagangan pagi hari ini.
Rupiah juga terpantau menguat dihadapan dolar AS. Hingga pukul 09:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.185 di pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan penutupan kemarin.
Saham di Asia pagi ini dibuka menguat setelah Wall Street ditutup menguat pagi tadi. Nikkei 225 naik 1,32 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix juga mengalami kenaikan 1,16 persen.
Kospi juga melambung lebih tinggi dengan 1,64 persen pada awal perdagangan, dengan saham industri kelas berat Samsung Electronics mengalami kenaikan 1,83 persen.
ASX 200 diperdagangkan naik 0,84 persen pada pagi hari, dengan sebagian besar sektor cenderung naik lebih tinggi - subsektor energi naik 0,62 persen, sementara industri keuangan turun membebani melihat kenaikan 1,21 persen.
Sejumlah faktor sentimen positif dari dalam negeri ternyata mampu menopang penguatan IHSG dan rupiah. Neraca perdagangan Indonesia (NPI) yang mengalami surplus US$227 juta menjadi salah satunya.
Surplus NPI tersebut melebihi konsensus para ekonom yang dihimpun CNBC Indonesia,dengan perkiraan neraca dagang akan mengalami defisit US$600 juta.
Sentimen positif lainnya adalah data penjualan mobil yang tercatat tumbuh 6,2% YoY untuk periode September 2018, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 5,1%.
Sentimen positif yang terakhir adalah kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 8,03% tahun depan. Hal ini berpotensi menjaga bahkan meningkatkan konsumsi masyarakat pada tahun politik.
Beberapa sentimen positif dari dalam negeri tersebut berpotensi membuat IHSG hari ini ditutup pada zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article "Kebakaran" di Wall Street Menjalar Hingga ke Bursa Domestik
Rupiah juga terpantau menguat dihadapan dolar AS. Hingga pukul 09:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.185 di pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan penutupan kemarin.
Saham di Asia pagi ini dibuka menguat setelah Wall Street ditutup menguat pagi tadi. Nikkei 225 naik 1,32 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix juga mengalami kenaikan 1,16 persen.
Sejumlah faktor sentimen positif dari dalam negeri ternyata mampu menopang penguatan IHSG dan rupiah. Neraca perdagangan Indonesia (NPI) yang mengalami surplus US$227 juta menjadi salah satunya.
Surplus NPI tersebut melebihi konsensus para ekonom yang dihimpun CNBC Indonesia,dengan perkiraan neraca dagang akan mengalami defisit US$600 juta.
Sentimen positif lainnya adalah data penjualan mobil yang tercatat tumbuh 6,2% YoY untuk periode September 2018, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 5,1%.
Sentimen positif yang terakhir adalah kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 8,03% tahun depan. Hal ini berpotensi menjaga bahkan meningkatkan konsumsi masyarakat pada tahun politik.
Beberapa sentimen positif dari dalam negeri tersebut berpotensi membuat IHSG hari ini ditutup pada zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article "Kebakaran" di Wall Street Menjalar Hingga ke Bursa Domestik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular