"Kebakaran" di Wall Street Menjalar Hingga ke Bursa Domestik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
11 October 2018 09:48
Pelemahan bursa-bursa utama dunia dan rupiah terhadap dolar menjadikan indeks sektor keuangan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan dengan penurunan dalam hingga 1,48% ke Level 5.733. IHSG anjlok mengikuti bursa utama Asia yang dibuka memerah. Indeks Nikkei turun 3,71%, indeks Hang Seng turun 2,92%, Kospi turun 2,62% dan indeks ASX turun 0,29%.

Semuar sektor bergerak pada zona merah pagi ini. Hingga berita ini dibuat, sektor berkapitalisasi besar seperti keuangan turun 1,27%, disusul sektor konsumer melemah 1,33% dan menjadi pendorong ke jurang pelemahan IHSG pagi ini. 

Sentimen utama penurunan IHSG berasal bursa utama AS, Dow merosot lebih dari 800 poin yang menjadikan penurunan terburuk sejak Februari, Amazon dan saham teknologi memimpin kejatuhan Dow Jones, hingga penutupan pagi tadi Dow Jones (-3,15%), S&P 500 (-3,29%) dan NASDAQ (-4,08%).

Kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang tinggi oleh the Fed menekan ekuitas AS. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun diperdagangkan sekitar 3,23 persen yang menjadikan level tertinggi sejak 2011.

Yield dua tahun, sementara ini, mencapai nilai tertinggi sejak 2008. Kenaikan yield yang sangat cepat membuat kekhawatiran di Wall Street bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan memperlambat perekonomian.

Rupiah pada pukul 9:00 WIB pagi ini diperdagangkan Rp 15.255/US$ menjadikan posisi terlemahnya melampaui pelemahan tahun 1998.

Pelemahan bursa-bursa utama dunia dan rupiah terhadap dolar menjadikan indeks sektor keuangan dan sektor-sektor lainnya tertekan dan hampir dipastikan IHSG akan tutup pada zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular