Kronologi Cara Lippo Mendanai Megaproyek Meikarta
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
16 October 2018 15:36

Maret 2018
Pada Maret tahun ini, peringkat REITs kedua Grup Lippo tersebut diturunkan lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody's Investors Service ke peringkat tak layak investasi (non-investment grade) Ba1, atau biasa dikenal sebagai junk (sampah).
Sebelumnya, surat berharga tersebut mendapat peringkat layak investasi (investment-grade) pada Baa3.
Peringkat itu diturunkan setelah Moody's melakukan pengkajian sejak 21 Desember 2017, didorong oleh menurunnya kualitas kredit pada beberapa entitas bisnis kunci di grup Lippo yang menyumbang sepertiga pemasukan LMIRT.
Prospek peringkat (outlook) kredit produk sekuritisasi tersebut juga diturunkan menjadi negatif, yang berarti peringkat produk tersebut dapat turun lagi dalam waktu dekat jika tidak ada perbaikan signifikan.
Outlook negatif itu juga dikaitkan dengan eksposur keuangan Grup Lippo karena kualitas kredit perusahaan kunci di grup tersebut memburuk, yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR, B1, outlook negatif) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA, B1, outlook stabil).
April 2018
Sayangnya, Meikarta sempat diterpa isu negatif lain yaitu berhentinya pekerjaan konstruksi di lapangan pada akhir April.
Manajemen Grup Lippo langsung membantah isu tersebut dan menyatakan proyek raksasanya berjalan sesuai rencana, dan target 32 menara dapat rampung pada Desember 2018 serta serah terima pada Maret 2019 akan tercapai.
Hampir bersamaan, Bowsprit Asset Management kembali menawarkan produk DIRE Bowsprit Commercial and Infrastructure setelah gagal diterbitkan tahun lalu dengan target dana yang lebih kecil yaitu Rp 1,19 triliun.
September 2018
Bowsprit Asset Managament berpotensi menjadi penerbit dana investasi infrastruktur (Dinfra) pertama di Indonesia dengan penerbitan produk yang bernama Dinfra Bowsprit Township Development.
Produk tersebut rencananya akan dipasarkan kepada investor dan dapat meraup dana hingga Rp 750 miliar.
Penerbitan Dinfra tematik tersebut dapat menjadi alternatif pendanaan bagi proyek Meikarta yang memiliki tema serupa.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum tampak kegiatan pemasaran Dinfra perdana Indonesia tersebut di pasar modal.
Oktober 2018
Pengembang Meikarta yaitu Mahkota Sentosa Utama menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) perdananya pada awal Oktober.
Namun, nilai penerbitan MTN pertamanya itu sangat kecil yaitu Rp 4,8 miliar.
Bertindak sebagai kustodian MTN Mahkota Sentosa Utama adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan Bowsprit Asset Management sebagai manajer investasi penerbitan efek itu.
Kemungkinan besar, Bowsprit Asset Management akan menggunakan MTN itu untuk menjadi dasar produk DIRE atau reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang akan mendanai proyek Meikarta.
Semalam, terjadi penangkapan melalui operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap manajemen Grup Lippo dan pejabat Pemkab Bekas serta beberapa pihak lain terkait dengan proyek Meikarta.
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan petinggi Grup Lippo Billy Sindoro jadi tersangka, dengan dana Rp 13 miliar sebagai barang bukti suap perizinan pembangunan lahan seluas 84,6 hektare di Meikarta.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)
Pada Maret tahun ini, peringkat REITs kedua Grup Lippo tersebut diturunkan lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody's Investors Service ke peringkat tak layak investasi (non-investment grade) Ba1, atau biasa dikenal sebagai junk (sampah).
Sebelumnya, surat berharga tersebut mendapat peringkat layak investasi (investment-grade) pada Baa3.
Peringkat itu diturunkan setelah Moody's melakukan pengkajian sejak 21 Desember 2017, didorong oleh menurunnya kualitas kredit pada beberapa entitas bisnis kunci di grup Lippo yang menyumbang sepertiga pemasukan LMIRT.
Outlook negatif itu juga dikaitkan dengan eksposur keuangan Grup Lippo karena kualitas kredit perusahaan kunci di grup tersebut memburuk, yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR, B1, outlook negatif) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA, B1, outlook stabil).
April 2018
Sayangnya, Meikarta sempat diterpa isu negatif lain yaitu berhentinya pekerjaan konstruksi di lapangan pada akhir April.
Manajemen Grup Lippo langsung membantah isu tersebut dan menyatakan proyek raksasanya berjalan sesuai rencana, dan target 32 menara dapat rampung pada Desember 2018 serta serah terima pada Maret 2019 akan tercapai.
Hampir bersamaan, Bowsprit Asset Management kembali menawarkan produk DIRE Bowsprit Commercial and Infrastructure setelah gagal diterbitkan tahun lalu dengan target dana yang lebih kecil yaitu Rp 1,19 triliun.
September 2018
Bowsprit Asset Managament berpotensi menjadi penerbit dana investasi infrastruktur (Dinfra) pertama di Indonesia dengan penerbitan produk yang bernama Dinfra Bowsprit Township Development.
Produk tersebut rencananya akan dipasarkan kepada investor dan dapat meraup dana hingga Rp 750 miliar.
Penerbitan Dinfra tematik tersebut dapat menjadi alternatif pendanaan bagi proyek Meikarta yang memiliki tema serupa.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum tampak kegiatan pemasaran Dinfra perdana Indonesia tersebut di pasar modal.
Oktober 2018
Pengembang Meikarta yaitu Mahkota Sentosa Utama menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) perdananya pada awal Oktober.
Namun, nilai penerbitan MTN pertamanya itu sangat kecil yaitu Rp 4,8 miliar.
Bertindak sebagai kustodian MTN Mahkota Sentosa Utama adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan Bowsprit Asset Management sebagai manajer investasi penerbitan efek itu.
Kemungkinan besar, Bowsprit Asset Management akan menggunakan MTN itu untuk menjadi dasar produk DIRE atau reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang akan mendanai proyek Meikarta.
Semalam, terjadi penangkapan melalui operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap manajemen Grup Lippo dan pejabat Pemkab Bekas serta beberapa pihak lain terkait dengan proyek Meikarta.
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan petinggi Grup Lippo Billy Sindoro jadi tersangka, dengan dana Rp 13 miliar sebagai barang bukti suap perizinan pembangunan lahan seluas 84,6 hektare di Meikarta.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular