
Sektor Barang Konsumsi Bangkit, IHSG Bertahan Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 October 2018 15:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun sepanjang hari bergerak pada zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat memasuki zona merah dengan melemah 0,14%, hingga mampu bangkit dan sesi I ditutup menguat 0,16% ke level 5.736.
Penguatannya kemudian bertambah setelah sesi II dibuka. Hingga pukul 15.05 WIB, indeks menguat 0,5% ke level Rp 5.757. Terdapat 2 sektor yang menyumbang penguatan bagi IHSG, Sektor konsumer naik 1,08% menyumbangkan 12 poin penguatan, disusul sektor infrastruktur yang menguat 1,88% dan menyumbang 11 poin.
Adapun saham-saham sektor barang konsumsi yang paling banyak diburu antara lain: PT Gudang Garam /GGRM (+2,6%), PT Unilever Indonesia/UNVR (+2,29%), PT Indofood Sukses Makmur/INDF (+0,9%), dan PT Kalbe Farma /KLBF (+3,5%).
Penguatan IHSG pada hari ini, masih dipengaruhi membaiknya neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus US$227, hal tersebut menjadi katalis yang mengangkat IHSG siang ini. Catatan tersebut juga melebihi konsensus para ekonom yang dihimpun CNBC Indonesia, dengan perkiraan neraca perdagangan akan mengalami defisit US$ 600 juta.
(yam/hps) Next Article Keyakinan Konsumen RI Turun, Gerak Saham Konsumer Tertahan
Penguatannya kemudian bertambah setelah sesi II dibuka. Hingga pukul 15.05 WIB, indeks menguat 0,5% ke level Rp 5.757. Terdapat 2 sektor yang menyumbang penguatan bagi IHSG, Sektor konsumer naik 1,08% menyumbangkan 12 poin penguatan, disusul sektor infrastruktur yang menguat 1,88% dan menyumbang 11 poin.
Adapun saham-saham sektor barang konsumsi yang paling banyak diburu antara lain: PT Gudang Garam /GGRM (+2,6%), PT Unilever Indonesia/UNVR (+2,29%), PT Indofood Sukses Makmur/INDF (+0,9%), dan PT Kalbe Farma /KLBF (+3,5%).
Penguatan IHSG pada hari ini, masih dipengaruhi membaiknya neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus US$227, hal tersebut menjadi katalis yang mengangkat IHSG siang ini. Catatan tersebut juga melebihi konsensus para ekonom yang dihimpun CNBC Indonesia, dengan perkiraan neraca perdagangan akan mengalami defisit US$ 600 juta.
Di sisi lain, bursa-bursa utama Asia bergerak bervolatilitas, yakni: Nikkei 225 turun 0,97%, Shanghai turun 0,88%, Kospi turun 0,13% dan Hang Seng naik 0,02%. Rupiah mampu menguat terhadap dolar AS. Hingga pukul 15:00 WIB, US$1 berada di Rp 15.190, menguat 0,07% dibandingkan penutupan kemarin.
(yam/hps) Next Article Keyakinan Konsumen RI Turun, Gerak Saham Konsumer Tertahan
Most Popular