Eksklusif JK: Pemerintah Siapkan Kebijakan Baru Jaga Rupiah
Exist In Exist & Bernhart Farras S & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 October 2018 09:35

Seminyak, CNBC Indonesia - Pemerintah masih terus memutar otak dan mencari cara untuk menahan pelemahan rupiah. Dalam kesempatan khusus, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan pemerintah siap mengeluarkan kebijakan baru untuk menjaga pelemahan rupiah agar tak terlalu dalam.
"Dalam 1-2 hari kita harakan pemerintah akan keluarkan kebijakan yang baik, mudah-mudahan sebelum ditutup IMF-World Bank Annual Meetings," kata JK dalam acara Grand Launching CNBC Indonesia di Trans Resort Seminyak, Bali, Rabu (10/10/2018).
"Pemeritnah buat kebijakan lebih baik lagi. Karena banyak yang menilai kita defisit anggaran, defisit CAD [Current Account Deficit/Defisit Transaksi Berjalan]. Tentu hal itu diperbaiki tak hanya dari sisi perdagangan dan membuat investasi yang baik lagi," kata JK lebih jauh.
Sebelumnya, JK bicara soal pelemahan rupiah yang saat ini sudah mencapai di atas Rp 15.000/US$. JK mengatakan tekanan pasti terasa bagi para importir di seluruh Indonesia. Namun di sisi lain, eksportir harusnya diuntungkan karena pelemahan ini.
"Perang dagang, bagaimanapun juga dan The Fed [Bank Sentral AS] membuat gejolak terhadap rupiah. Tentu rupiah di awal Rp 12.000/US$ kemudian Rp 13.000/US$ lalu Rp 14.000/US$ tapi tenang saja semua," kata JK.
"Sekarang Rp 15.000/US$ mulai khawatir, tapi memang bagi importir berat, tapi bagi eksportir menyenangkan. Jadi balance," imbuh JK.
Seperti diketahui, bertempat di Trans Resort Seminyak Hotel Bali, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan Keynote Speech sekaligus meresmikan Grand Launching CNBC Indonesia.
CNBC Indonesia adalah media ekonomi terintegrasi di bawah grup Trans Media dan terafiliasi dengan CNBC Internasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
(dru/dru) Next Article IMF Bicara Pelemahan Rupiah yang Tembus Rp 15.000/US$
"Dalam 1-2 hari kita harakan pemerintah akan keluarkan kebijakan yang baik, mudah-mudahan sebelum ditutup IMF-World Bank Annual Meetings," kata JK dalam acara Grand Launching CNBC Indonesia di Trans Resort Seminyak, Bali, Rabu (10/10/2018).
"Pemeritnah buat kebijakan lebih baik lagi. Karena banyak yang menilai kita defisit anggaran, defisit CAD [Current Account Deficit/Defisit Transaksi Berjalan]. Tentu hal itu diperbaiki tak hanya dari sisi perdagangan dan membuat investasi yang baik lagi," kata JK lebih jauh.
![]() |
Sebelumnya, JK bicara soal pelemahan rupiah yang saat ini sudah mencapai di atas Rp 15.000/US$. JK mengatakan tekanan pasti terasa bagi para importir di seluruh Indonesia. Namun di sisi lain, eksportir harusnya diuntungkan karena pelemahan ini.
"Perang dagang, bagaimanapun juga dan The Fed [Bank Sentral AS] membuat gejolak terhadap rupiah. Tentu rupiah di awal Rp 12.000/US$ kemudian Rp 13.000/US$ lalu Rp 14.000/US$ tapi tenang saja semua," kata JK.
"Sekarang Rp 15.000/US$ mulai khawatir, tapi memang bagi importir berat, tapi bagi eksportir menyenangkan. Jadi balance," imbuh JK.
Seperti diketahui, bertempat di Trans Resort Seminyak Hotel Bali, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan Keynote Speech sekaligus meresmikan Grand Launching CNBC Indonesia.
CNBC Indonesia adalah media ekonomi terintegrasi di bawah grup Trans Media dan terafiliasi dengan CNBC Internasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
(dru/dru) Next Article IMF Bicara Pelemahan Rupiah yang Tembus Rp 15.000/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular