'Rupiah Melemah Karena Ulah Spekulan'
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 October 2018 19:27

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao pada hari ini melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Wiodo, Jumat (12/10/2018).
Pertemuan ini dilakukan di sela-sela Pertemuan Tahunan (Annual Meeting) Dana Moneter Internasional - Bank Dunia (IMF - World Bank) 2018, Nusa Dua, Bali.
Dalam pertemuan tersebut, ADB menyampaikan bahwa manajemen makro ekonomi Indonesia cukup baik, meskipun nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga ke level Rp 15.200/US$.
"Depresiasi baru-baru ini terhadap rupiah adalah karena dorongan spekulasi, karena posisi makroekonomi Indonesia secara keseluruhan masih kuat," jelas Nakao.
Menurut Nakao, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat, sebagaimana ditunjukkan dengan proyeksi kuatnya tingkat pertumbuhan PDB pada 5,2% dan tingkat inflasi yang stabil pada 3,4% di 2018.
Selain itu, defisit transaksi berjalan di sekitar 2,5% masih terkelola dan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit fiskal pada sekitar 2% dari GDP patut diapresiasi.
"Cadangan devisa tetap dijaga pada tingkat yang cukup dan Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi di pemerintahan ini," ungkapnya.
(dru) Next Article Sepekan Emas Terombang-Ambing, Diramal Bakal US$ 1.700/Oz
Pertemuan ini dilakukan di sela-sela Pertemuan Tahunan (Annual Meeting) Dana Moneter Internasional - Bank Dunia (IMF - World Bank) 2018, Nusa Dua, Bali.
Dalam pertemuan tersebut, ADB menyampaikan bahwa manajemen makro ekonomi Indonesia cukup baik, meskipun nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga ke level Rp 15.200/US$.
Menurut Nakao, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat, sebagaimana ditunjukkan dengan proyeksi kuatnya tingkat pertumbuhan PDB pada 5,2% dan tingkat inflasi yang stabil pada 3,4% di 2018.
Selain itu, defisit transaksi berjalan di sekitar 2,5% masih terkelola dan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit fiskal pada sekitar 2% dari GDP patut diapresiasi.
"Cadangan devisa tetap dijaga pada tingkat yang cukup dan Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi di pemerintahan ini," ungkapnya.
(dru) Next Article Sepekan Emas Terombang-Ambing, Diramal Bakal US$ 1.700/Oz
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular