Rudiantara akan Bertemu Jack Ma di Bali, Bahas Apa?
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
08 October 2018 12:16

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan bertemu dengan pendiri raksasa teknologi China Alibaba, Jack Ma, di sela-sela rangkaian pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) Annual Meetings di Nusa Dua, Bali.
"Jack Ma, ada ketemu tanggal 13 Oktober. Pembahasannya apa? Soal peningkatan ekspor dari Indonesia. Kita mau meningkatkan ekspor ke pasar China, Jack Ma punya platform di sana," ujar Rudiantara saat mengunjungi press center di Westin Hotel, Senin (8/20/2018).
"Kita bicara peningkatan ekspor dan peningkatan SDM [sumber daya manusia] di Indonesia. Ini berkaitan dengan rencana pemerintah hasilkan 20.000 digital talent di 2019."
Rudiantara juga menyampaikan upaya pengenalan produk Indonesia tersebut ingin dilakukan lewat platform Alibaba di China.
"Bagaimana kita manfaatkan [platform tersebut], dan di sana ada 700 juta orang yang terhubung dengan jaringan, yang kalau Jack Ma bicara beli barang Indonesia, maka mereka deeply considered," tambahnya.
Namun, ia menolak untuk menyebutkan produk apa saja yang paling menjanjikan di China dan mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Rudiantara mengatakan pengenalan produk Indonesia dapat dilakukan saat Singles Days yang serupa dengan Hari Belanja Online Nasional di Indonesia. Saat itu, produk yang dipromosikan hendaknya hanya dua atau tiga jenis sehingga dapat diperkenalkan ke pasar China dengan lebih fokus dan cepat tersedia, tambahnya.
"Single Days kan cuma satu hari. Penjualan dari platform Alibaba di Alibaba [mencapai] US$25 miliar dolar, lebih besar dari GDP satu negara kecil. Kita saja GDP US$1 triliun," kata Rudiantara.
Jack Ma menjadi salah satu tokoh penting yang akan hadir di rangkaian IMF-WB Annual Meetings yang berlangsung tanggal 8-14 Oktober.
Selain menghadiri beberapa petermuan bilateral, ia juga dijadwalkan akan berbicara dalam pembukaan sesi diskusi bertajuk Disrupting Development: How digital platforms and innovation are changing the future of developing nations di Bali International Convention Center (BICC), Jumat (12/10/2018), bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
(prm/dru) Next Article Sisi Lain Wajah Baru di Tim Ekonomi Jokowi: Johnny G. Plate
"Jack Ma, ada ketemu tanggal 13 Oktober. Pembahasannya apa? Soal peningkatan ekspor dari Indonesia. Kita mau meningkatkan ekspor ke pasar China, Jack Ma punya platform di sana," ujar Rudiantara saat mengunjungi press center di Westin Hotel, Senin (8/20/2018).
"Kita bicara peningkatan ekspor dan peningkatan SDM [sumber daya manusia] di Indonesia. Ini berkaitan dengan rencana pemerintah hasilkan 20.000 digital talent di 2019."
![]() |
Rudiantara juga menyampaikan upaya pengenalan produk Indonesia tersebut ingin dilakukan lewat platform Alibaba di China.
"Bagaimana kita manfaatkan [platform tersebut], dan di sana ada 700 juta orang yang terhubung dengan jaringan, yang kalau Jack Ma bicara beli barang Indonesia, maka mereka deeply considered," tambahnya.
Namun, ia menolak untuk menyebutkan produk apa saja yang paling menjanjikan di China dan mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Rudiantara mengatakan pengenalan produk Indonesia dapat dilakukan saat Singles Days yang serupa dengan Hari Belanja Online Nasional di Indonesia. Saat itu, produk yang dipromosikan hendaknya hanya dua atau tiga jenis sehingga dapat diperkenalkan ke pasar China dengan lebih fokus dan cepat tersedia, tambahnya.
![]() |
"Single Days kan cuma satu hari. Penjualan dari platform Alibaba di Alibaba [mencapai] US$25 miliar dolar, lebih besar dari GDP satu negara kecil. Kita saja GDP US$1 triliun," kata Rudiantara.
Jack Ma menjadi salah satu tokoh penting yang akan hadir di rangkaian IMF-WB Annual Meetings yang berlangsung tanggal 8-14 Oktober.
Selain menghadiri beberapa petermuan bilateral, ia juga dijadwalkan akan berbicara dalam pembukaan sesi diskusi bertajuk Disrupting Development: How digital platforms and innovation are changing the future of developing nations di Bali International Convention Center (BICC), Jumat (12/10/2018), bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
![]() |
(prm/dru) Next Article Sisi Lain Wajah Baru di Tim Ekonomi Jokowi: Johnny G. Plate
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular