
Akhir Pekan yang Kurang Menyenangkan Bagi Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
05 October 2018 16:59

Tekanan lain datang dari proyeksi defisit CAD di kuartal III tahun 2018. Pada periode tersebut, kemungkinan besar defisit transaksi berjalan tetap cukup dalam seperti kuartal sebelumnya yang mencapai 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Seiring defisit neraca perdagangan di Juli dan Agustus 2018 yang masing-masing sebesar US$ 2,03 miliar dan US$1,02 miliar. Pada September ini, diperkirakan tekanan terhadap neraca perdagangan datang dari tingginya harga minyak dunia.
Sepanjang September, harga minyak jenis brent melonjak 8,74% secara point-to-point. Ini tentu memberatkan neraca perdagangan Indonesia, negara yang berstatus sebagai net importir minyak.
Neraca perdagangan yang defisit akan mempengaruhi transaksi berjalan. Hasilnya, rupiah berpotensi tertekan karena minimnya sokongan devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. Faktor ini yang membuat investor cemas, sehingga rupiah terkena imbasnya. Di akhir pekan ini, rupiah pun ditutup melemah.
Pages
Most Popular