
Survei Pekan Pertama BI: Oktober Inflasi 0,01% MtM, 2,89% YoY
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 October 2018 14:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei mingguan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) terhadap sejumlah harga pangan menunjukkan situasi masih relatif terkendali.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo saat berbincang dengan awak media di kompleks bank sentral, Jumat (5/10/2018).
"Survei pemantauan harga minggu pertama menunjukkan inflasi tetap rendah. Kami estimasi 0,01%, year on year 2,89%," kata Perry.
Pada bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi deflasi 0,18% dengan inflasi year on year 2,82%. Tingkat deflasi bulan lalu, sejalan dengan harga pangan yang terkendali.
Berdasarkan hasil survei bank sentral, sejumlah harga pada pekan pertama bulan ini masih mengalami deflasi. Artinya, belum ada tekanan dari kelompok bahan makanan terhadap inflasi Oktober.
"Seluruh item harga terkendali, bawang merah dan cabai terjadi deflasi di sejumlah item secara keseluruhan menentukan inflasi rendah dan stabil," ujarnya.
Maka dari itu, BI memperkirakan pergerakan inflasi tahun ini bisa berada di bawah kisaran sasaran proyeksi di angka 3,5% plus minus 1%. Hal itu sejalan dengan laju inflasi yang lebih terkendali tahun ini.
"Karena itu ini mengonfirmasi kembali perkiraaan BI, IHK ini kecenderungannya di bawah titik tengah sasaran kita 3,5%. Kemungkinan lebih rendah dari 3,5%," katanya.
(miq/miq) Next Article Bank Mandiri: RI Alami Deflasi 0,05% di September
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo saat berbincang dengan awak media di kompleks bank sentral, Jumat (5/10/2018).
"Survei pemantauan harga minggu pertama menunjukkan inflasi tetap rendah. Kami estimasi 0,01%, year on year 2,89%," kata Perry.
Berdasarkan hasil survei bank sentral, sejumlah harga pada pekan pertama bulan ini masih mengalami deflasi. Artinya, belum ada tekanan dari kelompok bahan makanan terhadap inflasi Oktober.
Maka dari itu, BI memperkirakan pergerakan inflasi tahun ini bisa berada di bawah kisaran sasaran proyeksi di angka 3,5% plus minus 1%. Hal itu sejalan dengan laju inflasi yang lebih terkendali tahun ini.
"Karena itu ini mengonfirmasi kembali perkiraaan BI, IHK ini kecenderungannya di bawah titik tengah sasaran kita 3,5%. Kemungkinan lebih rendah dari 3,5%," katanya.
(miq/miq) Next Article Bank Mandiri: RI Alami Deflasi 0,05% di September
Most Popular