Saham-saham Tambang Penahan Laju Koreksi LQ45

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 October 2018 18:32
Ini sejalan dengan kenaikan harga-harga komoditas pertambangan di pasaran dunia.
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham dari sektor pertambangan tercatat paling banyak yang menguat di jajaran LQ45 selama sembilan bulan pertama 2018. Ini sejalan dengan kenaikan harga-harga komoditas pertambangan di pasaran dunia.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 78,86%, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 32%, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang naik 28%, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 25,6%, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 24,57%, PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik 18,54% dan saham PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 6,4%.

Salah satu katalis yang mendorong kenaikan saham pertambangan adalah kenaikan harga minyak. Akhir pekan lalu, harga minyak dunia melesat ke level harga tertinggi. Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Desember 2018 naik 0,57% ke level US$83,19/barel hingga pukul 10.19 WIB, pada perdagangan hari Senin (1/10/2018).


Di waktu yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak November 2018 juga menguat 0,44% ke level US$73,57/barel. Pada level tersebut, harga minyak dunia sudah berada pada level tertinggi sejak 2014.

Demikian pula dengan harga batu bara yang juga naik tinggi dalam bulan pertama 2018. Harga batu bara Newcastle sudah berada pada level harga US$113,85/Metrik Ton (MT) pada penutupan perdagangan hari Jumat (28/9/2018).

Faktor yang mampu menopang harga batu bara adalah turunnya cadangan batu bara di sejumlah pembangkit listrik di China, serta naiknya volume impor sejumlah negara konsumen batu bara menjelang musim dingin.



(hps/roy) Next Article Saham LQ45 Korban Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular