Banyak Sentimen Negatif, Harga 3 Saham LQ45 Anjlok Lebih 35%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 October 2018 15:01
Penurunan harga ketiga saham disebabkan sentimen pasar saham yang kurang mendukung kinerja ketiganya.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNCB Indonesia - Tiga saham di daftar LQ 45 selama tiga kuartal terakhir mengalami penurunan lebih dari 35%. Penurunan tersebut disebabkan sentimen pasar saham yang kurang mendukung kinerja ketiga saham tersebut.


Ketiga saham yang mengalami penurunan dalam tersebut, yaitu saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP), di mana harga sahamnya dalam sembilan bulan turun 42,05% ke level Rp 1.530/saham. Sektor konstruksi memang sedang mendapat tekanan tahun ini, yang tercermin dari penurunan indeks sektor ini sebesar 12,17%.

Emiten sektor konstruksi, khususnya perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang sempat mendapatkan sentimen negatif dari investor.

Penyebabnya adalah kenaikan nilai utang yang tinggi karena mengerjakan proyek infrastruktur. Ada kekhawatiran kenaikan beban terebut menambah beban keuangan emiten dari sektor ini.

Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang tercatat turun 38,74% ke level harga Rp 3.890/saham. Penurunan harga saham emiten distributor bahan bakar minyak (BBM) ini punya penyebab khusus.

Utamanya pada September tahun lalu AKRA mendivestasi tiga anak usahanya yang berbasis di China kepada Beibu Gulf Co. Ltd. Senilai Rp 864 miliar. Lalu, pada Maret kemarin, AKRA juga melego kepemilikan sahamnya di PT Bumi Karunia Pertiwi.

Kemudian saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 37,35% ke level Rp 805/saham. Penurunan harga saham yang dalam membuat MNCN harus melakukan aksi beli saham kembali (buyback) dengan mengalokasikan anggaran Rp 508,65 miliar.
Penurunan harga saham ini karena ada persepsi pendapatan iklan perseroan yang mulai tumbuh tipis. Sebagai informasi, pada semester I/2018 unit usaha MNC Group tersebut berhasil meraih pendapatan sebesar Rp3,69 triliun atau tumbuh 2% jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp3,63 triliun.

Indeks LQ45 adalah indeks yang berisikan saham-saham yang aktif dintransaksikan, dengan nilai minimal transaksi harian dan bulanan yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tercatat masuk dalam 60 besar saham dengan nilai kapitalisasi terbesar. Indeks LQ45 juga jadi referensi sebagai saham-saham paling likuid.


(hps/miq) Next Article Walau IHSG Terkapar 3% Lebih, 6 Saham LQ45 ini Tetap Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular